Berita

Net

Nusantara

GMNI Ingatkan Masyarakat Jangan Terprovokasi Isu Sara

SENIN, 01 AGUSTUS 2016 | 17:07 WIB | LAPORAN:

Ketua Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Chrisman Damanik mengingatkan setiap elemen masyarakat dapat menjaga pesatuan, kesatuan serta toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Masyarakat pun diimbau mengedepankan musyawarah, tidak larut dalam isu yang memecah belah melalui media sosial.
 
"Kita serahkan semua pada aparat hukum, tokoh masyarakat dan agama supaya konflik dan segala permasalahan  diselesaikan dengan baik. GMNI akan mendukung dan mengawal peran penegak hukum, tokoh-tokoh agama dan  masyarakat  menyelesaikan permasalahan ini.  Jangan sampai ada dampak dari situasi yang terjadi ini," kata Chrisman di Jakarta, Senin (1/8)

Menurut dia, kerusuhan di Tanjung Balai, Sumatera Utara beberapa waktu lalu yang dipicu isu suku, agama, ras, dan antar golongan (Sara) terjadi karena kesalahpahaman di media sosial, dan berdampak munculnya konflik.


"Karena itu, penggunaan media sosial oleh masyarakat seharusnya sama-sama menjaga rasa persatuan dan kesatuan berbangsa, bukan menyebarkan berita yang memancing permasalahan sosial. Semua permasalahan bisa diselesaikan dengan musyawarah mufakat," terang Chrisman.
 
Lebih lanjut, Chrisman mengatakan bahwa bangsa dan negara Indonesia membutuhkan sikap gotong royong dan kerukunan antar seluruh umat dan masyarakat. Apalagi, saat ini Indonesia masih berusaha keluar dari berbagai keterpurukan. 
"Masyarakat jangan mudah terprovokasi isu-isu yang memecah belah persatuan dan kesatuan Indonesia yang membuat kita mundur ke belakang dari peradaban. Masih banyak tugas sebagai masyarakat menyelesaikan problem bangsa hari ini," pungkasnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebutkan kerusuhan yang berujung pengrusakan sejumlah rumah ibadah di Tanjung Balai pada Jumat lalu (29/7) akibat provokasi tersebar secara viral di media sosial. Menurutnya, saat itu perselisihan yang terjadi sedang diselesaikan antar warga. Namun karena perdebatan terus terjadi, warga membawa masalah ke polsek sekitar. Saat di polsek itu, beredar pesan di media sosial bernada provokatif yang memicu emosi warga sehingga terjadi tindakan pengrusakan. Kemudian warga ramai secara sporadis melakukan aksi kekerasan terhadap kendaraan, vihara dan klenteng. [wah] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya