Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengungkapkan, sampai saat ini sejumlah harga kebutuÂhan pokok belum mengalami penurunan sejak hari raya Idul Fitri.
Dia meminta, Menteri Perdagangan baru, Enggartiasto Lukita segera melakuÂkan upaya untuk menurunkan harga.
"Kami menduga Thomas Lembong dicopot karena gagal menurunkan harga. Menteri Perdagangan baru harus segera menurunkannya. Jangan samÂpai gonta-ganti menteri terjadi lagi," kata Mansuri kepada Rakyat Merdeka, pada akhir pekan.
Mansuri menyebutkan harga kebutuhan pokok yang belum mengalami penurunan antara lain gula rata-rata masih Rp 17 ribu per kiloÂgram (kg), bawang merah Rp 45 ribu per kg, cabai merah Rp 50 ribu per kg, dan daging sapi Rp 125 ribu per kg.
Dia menilai, ada yang janggal di balik tidak turunÂnya harga bawang dan cabai. Karena, saat ini sentra pertaÂnian dua komoditas tersebut sedang panen raya.
Mansuri menyarankan Enggartiasto melakukan tiga langkah untuk menurunkan dan menjaga stabilitas harga. Pertama, memperbaiki komuÂnikasi. Mendag harus mampu melakukan koordinasi dan komunikasi aktif dengan inÂstansi pemerintah lainnya dan pedagang pasar.
Kedua, Mendag harus menÂsinkronkan data pangan denÂgan yang dimiliki Kementerian Pertanian sehingga mudah dalam melaksanakan tugas menyiapkan stok.
Dan ketiga, menyusun strategi pangan yang jelas dan terstruktur.
"Mendag harus sering tuÂrun ke pasar dan memahami persoalan serta dinamika di pasar. Selama pemerintah tidak paham pasar dan memiliki konsep pangan yang jelas, bagaimana mempersiapan stok dan waktu menggelontorkanÂnya maka pemerintah tidak akan pernah mampu menuÂrunkan harga," jelasnya.
Mansuri mengaku tidak mengkhawatirkan latar belaÂkang Enggartiasto yang dikeÂnal sebagai pengusaha properti. Menurutnya, asal cepat belajar dan mau turun ke bawah, Enggartiasto diyakininya bisa mengendalikan harga.
Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh BoÂediyana menilai, tugas paling berat Mendag baru menurunkan harga daging sapi sesuai keinginan presiden hingga di bawah Rp 80 ribu per kg.
Teguh meminta, pemerintah memberikan edukasi terhadap masyarakat dengan baik agar persoalan daging tidak seÂmakin rumit.
"Masyarakat harus tahu mana jeroan mana daging. JeÂroan bukanlah daging. Kalau jeroan harganya memang di bawah Rp 80 ribu per kg. Jadi semuanya jelas," katanya.
Sebelumnya, Enggartiasto Lukita telah menyampaikan menekan harga kebutuhan pokok menjadi salah satu fokus utama pekerjaannya.
Enggartiasto mengungkapÂkan, dirinya akan merangkul para pengusaha dan pedagang untuk bersama-sama mengendalikan harga pangan. Hal ini bertujuan untuk kelangÂsungan usaha serta ketersediaan bahan pangan jangka panjang.
"Kami akan berikan jaÂminan berusaha asalkan dia (pedagang) tidak ambil margin besar," tegasnya.
Selain itu, Enggartiasto mengatakan, pihaknya akan meningkatkan koordinasi denÂgan kementerian lain seperti Kementerian Pertanian, KeÂmenterian Perindustrian, dan Kementerian Koordinator biÂdang Perekonomian. Karena, pihaknya menyadari menjaga stabilisasi harga pangan tidak dapat dilakukan Kemendag sendirian. ***