Berita

Hukum

Menko Wiranto: Tulisan Haris Azhar Soal Freddy Cukup Jadi Bahan Instrospeksi

SENIN, 01 AGUSTUS 2016 | 00:41 WIB | LAPORAN:

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto, angkat bicara terkait informasi yang ada dalam tulisan berjudul 'Cerita Busuk Seorang Bandit'.

Tulisan Koordinator Kontras, Hariz Azhar, tersebut berisi tentang pengakuan gembong narkoba yang telah dieksekusi mati, Freddy Budiman. Yaitu, soal bobroknya aparat penegak hukum dalam menangani kasus narkoba.

Menurut Wiranto akan susah menelusuri kebenaran dari tulisan yang dibuat oleh Haris. Lantaran sumber informasi dari tulisan tersebut sudah dieksekusi mati.


Politikus Partai Hanura itu juga mempertanyakan kebenaran dari tulisan yang dibuat Haris. Sebab dalam proses persidangan tidak ditemukan fakta hukum yang menguatkan tulisan Haris.

"Sumbernya dari mana, sumbernya dulu dong. Daripada jadi polemik yang enggak enggak, ya kita liat fakta hukumnya dulu. Fakta hukum, lewat bagaimana hukum itu berbicara. Gimana caranya, nuding tapi udah meninggal," ungkapnya saat dihubungi Wartawan, Minggu (31/7).

"Terus kita disuruh ngusut yang masih hidup, tapi yang ngasih keterangan yang udah dieksekusi. Belum pernah ada itu. Ini pembuktiannya gimana? Dan nggak ada saksi lain," sambungnya.

Lebih lanjut Wiranto menjelaskan akan rumit jika aparat penegak hukum menelusuri informasi yang didapat dari tulisan Haris. Sebab dalam persidangan nantinya akan sulit memanggil saksi kunci yang benar-benar mengetahui dugaan adanya aparat hukum dibalik para bandar narkoba kelas kakap.

"Nuding orang kan dalam segi hukum, dia mesti mempertanggungjawabkan tudingan itu. Tapi, ini yang nuding udah meninggal, gimana bisa jawab. Ya toh? Dalam sisi hukum, tatkala orang menuntut seseorang, dia otomatis jadi saksi. Kalau udah mati, gimana manggilnya," ujar Wiranto.

Meski demikian, dia menilai setidaknya, tulisan yang dibuat oleh Haris tersebut bisa menjadi bahan instrospeksi bagi aparat penegak hukum dalam memberantas jaringan narkoba.

"Ini bisa jadi bahan intropeksi aparat penegak hukum untuk bisa perbaikan kedepan. Tentu secara hukum sulit untuk dilanjutkan dan dibenarkan, tapi paling tidak, salah satu benar. Kita harus wajib melakukan suatu perbaikan perbaikan dalam sistem penanggulangan narkoba ini. Itu yang harus dilakukan. Itu lebih bagus daripada saling tuding," tutup Wiranto. [zul]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya