Berita

haris azhar/net

Pertahanan

Willy 98: Haris Azhar Lemahkan BNN

JUMAT, 29 JULI 2016 | 23:24 WIB | LAPORAN:

Tulisan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar mengenai pengakuan terpidana mati Freddy Budiman menjelang eksekusi adalah upaya pelemahan Badan Narkotika Nasional (BNN)

"Ini ada upaya melemahkan upaya pemberantasan Narkoba oleh BNN. Haris ini orang pinter tapi kok pemikirannya cekak. Kok gak dari kemarin-kemarin kalau mau punya niat baik, harusnya Haris buka dari awal," tegas Ketua Dewan Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98), Willy Prakarsa kepada redaksi, Jumat (29/7).

Willy melanjutkan, di balik tulisan pengakuan Freddy yang diunggah di media sosial oleh Kontras perihal dugaan bobroknya mental aparat penegak hukum sebelum pelaksanaan eksekusi mati ini berdampak pada ketakutan bandar atau penjahat narkoba.


Dia merasa, kehadiran BNN menjadikan bandar terpojok, sehingga dicari cara untuk melemahkan BNN.

"Haris Azhar, secara sadar atau tidak telah menjadi corong bandar narkoba yang mulai terpojok ini. Tindakan Haris kali ini justru menguntungkan bandar dan tidak mendukung upaya pemberantasan korupsi," jelas Haris.

Willy juga mengatakan bahwa tulisan itu bisa dikategorikan upaya adu domba masyarakat dengan BNN, sesama BNN dan sesama TNI. Pihaknya pun mendesak untuk membuktikan tulisannya tersebut. Apalagi, kata Willy, dalam tulisan itu sangat jelas menyebut Jenderal Bintang dua dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang ikut mengantarkan paketan narkoba dari Medan ke Jakarta.

Kontras, kata dia, harus membuka saja nama oknum TNI yang disebut-sebut tersebut. Hal itu penting agar tidak menimbulkan saling curiga antara sesama bintang dua TNI.

"Kalau tidak membuka berarti menyebarkan berita bohong itu. Juga mencemarkan institusi TNI yang kita cintai. Itu buktikan jika tidak Haris perlu digugat oleh pihak TNI," terang dia.

Willy menjelaskan, informasi yang belum jelas kebenarannya itu adalah sebagai sumber kegaduhan. Dia melihat fenomena kegaduhan itu tidak terjadi kali ini saja, melainkan kegaduhan virus vaksin palsu juga ikut dimainkan.

"Jika hal itu tidak bisa dibuktikan, maka dalam waktu dekat kita akan kepung itu Kontras minta untuk segera hengkang saja dari Indonesia. Biar gak ada lagi order-orderan asing," tandasnya. [sam]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya