Berita

foto: istimewa

Pertahanan

PENYANDERAAN 10 WNI

Pemerintah Jangan Diam, Filipina Menghina Bangsa Indonesia

JUMAT, 29 JULI 2016 | 19:36 WIB | LAPORAN:

Kedutaan Besar Filipina di Jalan Menteng Jakarta digeruduk sejumlah mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Front Nasional Pembela (FNP) Kedaulatan Bangsa, Jumat (29/7).

Mereka mendesak pemerintahan untuk pro-aktif melakukan pembebasan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok Abu Sayyaf.

"Pemerintahan Filipina jangan diam saja. Jika Filipina diam, maka sama saja mendukung atau merestui penculikan WNI di Filipina," tegas Koordinator aksi Chairullah Talaohu, dalam orasinya.

Para demonstran juga menggelar spanduk spanduk bertuliskan 'We urge the Government of the Philippines to Free the Indonesian Hostages, Pemerintah Philipina, Jangan Diam! Bantu Bebaskan Sandera Indonesia, Diam berarti mendukung penyanderaan, dan Silence means support kidnapping, Free the Indonesians.

Dalam aksi tersebut, massa juga sempat memblokir jalan Imam Bonjol dan membuat arus lalu lintas tersendat.

Chairullah kecewa karena kejadian kasus penyaderaan yang sudah berlangsung 4 kali itu terjadi dalam waktu singkat. Apalagi, masih ada 10 WNI yang disandera dan terancam keselamatannya apabila permintaan 250 juta peso (sekitar Rp 70 Miliar) tak dikabulkan.

"Kasus seperti ini tidak bisa dibiarkan terus menerus karena kejadian sudah berkali-kali. Ini namanya penghinaan terhadap bangsa," terangnya.

Chairullah mendorong pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo dan Panglima TNI bersikap tegas untuk melakukan operasi pembebasan apapun bentuknya. Pihaknya menilai tidak perlu lagi memakai cara-cara diplomasi yang tidak bermartabat.

"Saya rasa operasi pembebasan menyelamatkan manusia tidak dilarang di Filipina. Tidak bedanya dengan operasi-operasi penyelamatan yang melibatkan militer asing dalam hal bencana alam. Catat, ini adalah persoalan harkat dan martabat bangsa alias harga diri bangsa harus di junjung tinggi!" bebernya.

Chairullah menjelaskan, upaya pembebasan terhadap sandera WNI ini jangan dibiarkan berlarut-larut. Penyelamatan nyawa sandera harus diutamakan diatas kepentingan politik.

"Kami berharap pemerintah Filipina jangan diam melihat persoalan ini. Ingat bahwa kita punya hubungan diplomatis jangan sampai karena hal ini hubungan ini terputus," terang dia.

"Pemerintah Filipina tidak kooperatif, maka kami mendesak TNI untuk melakukan pembebasan sandera dengan menyerbu markas penyandera di Filipina, dengan atau tanpa ijin pemerintah Filipina." [sam]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Salaman Andika Perkasa Dicuekin Kapolda Jateng dan Pj Gubernur

Rabu, 25 September 2024 | 11:18

Fufufafa Terobsesi Syahrini: Cetar Membahana

Selasa, 24 September 2024 | 07:34

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

UPDATE

Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Ziarah ke Makam Pahlawan

Jumat, 04 Oktober 2024 | 21:36

Dinilai Mengolok-Olok Gambar Yesus, Ratu Entok Diadukan ke Polda Sumut

Jumat, 04 Oktober 2024 | 21:21

Habib Rizieq Gugat Jokowi Rp 5,2 Triliun, Ini Respons Istana

Jumat, 04 Oktober 2024 | 21:09

Ini Alasan 116 WNI Lebanon Menolak Dievakuasi

Jumat, 04 Oktober 2024 | 21:02

Inflasi Ikut Pengaruhi Kepuasan Masyarakat Atas Kinerja Jokowi

Jumat, 04 Oktober 2024 | 20:31

Agustiar Sabran Banyak Dukungan Karena Tekad Tingkatkan Kesejahteraan

Jumat, 04 Oktober 2024 | 20:27

Tak Tuntaskan Seleksi, Ombudsman RI Pantas Diduga Tersandera Kepentingan Politis

Jumat, 04 Oktober 2024 | 20:20

Perkuat Sinergitas, 4 Jenderal TNI Dianugerahi Bintang Bhayangkara Utama

Jumat, 04 Oktober 2024 | 20:12

Judi Online Picu 10 Kasus Bunuh Diri dan Ribuan Percerian

Jumat, 04 Oktober 2024 | 20:11

Ketua MPR Diduduki Ahmad Muzani, Tanda Gerindra-PDIP Sejalan?

Jumat, 04 Oktober 2024 | 20:05

Selengkapnya