Berita

jokowi/net

Politik

KAMMI: Reshuffle Jilid II Semakin Menunjukkan Wajah Asli Jokowi

JUMAT, 29 JULI 2016 | 11:28 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menyebut ada kesan bahwa Presiden Joko Widodo hanya mengakomodasi kepentingan elite politik semata menanggapi formasi baru hasil reshuffle jilid II Kabinet Kerja.

Menurut Ketua Kebijakan Publik Pengurus Pusat KAMMI, Riko P. Tanjung, seharusnya pergantian menteri berbasiskan kinerja dalam merealisasikam Revolusi Mental dan Nawacita yang digaungkan Presiden semenjak Kampanye 2014.

Reshuffle ini tidak mencerminkan semangat revolusi mental yang menjadi visi besar pemerintah. Sebaliknya, ini nampak sekali sebagai reshuffle transaksional dan bagi-bagi kue kekuasaan saja," kata Riko kepada redaksi, Jumat (29/7).

Penilaian itu, terang Riko, didasarkan pada munculnya beberapa nama menteri baru yang memiliki rekam jejak buruk. Sebut saja Sri Mulyani yang tersangkut mega-skandal bailout Bank Century. Kemudian, ada juga Enggartiasto Lukita yang terlibat dalam kasus Bank Bali yang mencuat pada 1999 dan merugikan keuangan negara sebesar Rp 546 miliar. Selain itu, lanjutnya, Wiranto juga terindikasi terlibat dalam kerusuhan 1998.

Riko juga menyayangkan menteri dengan kinerja baik, misalnya Anies Baswedan yang memiliki prestasi bagus selama menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, justru diganti oleh Jokowi.

"Reshuffle seyogianya berorientasi pada memaksimalkan kinerja pemerintah dalam melayani masyarakat, bukan bagi-bagi kue kekuasaan. Maka, dengan formasi seperti ini nampaknya hasilnya nanti akan jauh panggang dari api," imbuhnya.

Pada akhirnya, reshuffle ini, simpul Riko, seakan makin menampakkan wajah asli Jokowi.

"Janji-janji kampanye Pilpres 2014 kian banyak yang dikhianati. Ini menandakan Jokowi tidak konsisten dan melakukan kebohongan terhadap rakyat Indonesia," tutupnya. [rus]

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Masyarakat Tidak Perlu Panik, DPR Pastikan Distribusi Gas Melon Lancar

Senin, 10 Februari 2025 | 23:18

Polres Pelabuhan Belawan Tangkap Empat Pelaku Tawuran, Hasil Tes Urine Positif Narkoba

Senin, 10 Februari 2025 | 22:50

Dekatkan Dunia Usaha dengan Mahasiswa, UNHAS Gandeng Asprindo

Senin, 10 Februari 2025 | 22:31

Faizal Assegaf: Raja Kecil itu Bahlil

Senin, 10 Februari 2025 | 22:20

Polda Metro Jaya: Pers Berikan Manfaat Bagi Polisi dan Masyarakat

Senin, 10 Februari 2025 | 22:08

Ketua Komisi V: Anggaran IKN Diblokir Bukan Berarti Dihentikan

Senin, 10 Februari 2025 | 22:02

Jenderal Agus Subiyanto Rotasi 65 Pati, Paling Banyak Matra Angkatan Darat

Senin, 10 Februari 2025 | 21:56

Wariskan Banyak Masalah, Jokowi Harus Diseret ke Penjara

Senin, 10 Februari 2025 | 21:51

Tim Transisi Pramono-Rano Pastikan Warga Tak Terkendala Air Bersih

Senin, 10 Februari 2025 | 21:46

Ted Sioeng Akui Sempat Kabur ke Singapura, Diringkus di China

Senin, 10 Februari 2025 | 21:44

Selengkapnya