Berita

ilustrasi/net

Bisnis

50 Persen Masyarakat Daerah Tidak Ngerti BPJS Kesehatan

RABU, 27 JULI 2016 | 23:46 WIB | LAPORAN:

Kasus kartu BPJS Kesehatan palsu yang terungkap di Desa Kertajaya, Kabupaten Bandung Barat ternyata baru sebagian kecil. Kasus serupa berpotensi muncul di daerah lain. Pasalnya, lebih dari 50 persen masyarakat di daerah tidak tahu BPJS Kesehatan, apalagi untuk mendaftarnya.

Kartu BPJS Kesehatan palsu juga ditemukan di Desa Cipada, Kecamatan Cisarua, Bandung Barat. Sebanyak 250 warga daerah tersebut memperoleh kartu itu dari pelaku yang sama di Desa Kertajaya dengan membayar Rp 170 ribu per keluarga.

Anggota Komisi IX DPR Irma Chaniago geleng-geleng kepala mendengar kasus ini. Namun, politisi Nasdem ini tidak terlalu kaget. Pasalnya, sosialisasi BPJS Kesehatan ke masyarakat sangat minim. Padahal, program itu sudah berjalan hampir tiga tahun.


"Masyarakat masih banyak yang belum tahu itu apa itu BPJS, manfaat BPJS, dan bagaimana cara mendaftarnya. Waktu reses saya mengundang 100 orang masyarakat, saat ditanya itu 50 persen lebih tidak mengerti BPJS,” jelas Irma, dalam keterangannya, Rabu (27/7).

Irma agak kesal dengan jawaban Dirut BPJS Kesehatan Fachmi Idris yang menyebut bahwa kasus kartu palsu itu tidak merugikan keuangan negara. "0Memang ini tidak menjebol uang negara. Tapi, ini kan merugikan masyarakat. Ini tanggung jawab mereka (BPJS Kesehatan) juga. Sebab, masyarakat kecil yang ingin mendapat layanan kesehatan tidak tahu bagaimana cara daftar BPJS Kesehatan,” tegasnya.

Dengan adanya kasus ini, Irma mendesak BPJS Kesehatan mengubah tata kelola. BPJS Kesehatan harus melakukan sosialisasi lebih masif dan mempermudah cara pendaftaran. Dengan begitu, masyarakat tidak lagi tertipu oleh pihak-pihak yang mengiming-imingi bisa membantu membuatkan kartu BPJS Kesehatan.

"Tata kelola harus diubah, harus dipermudah. Sosialisasi harus masif. Tempat pendaftaran dan pembayaran juga harus dibuat satu pintu. Jangan seperti sekarang, masyarakat daftar di kantor cabang BPJS tapi harus bayar di bank. Masyarakat kecil kan tidak ngerti bank, apalagi punya rekening dan ATM,” jelasnya.

Atas kasus ini, Komisi IX akan segera memanggil pihak BPJS. Di minggu pertama setelah reses pada Agustus nanti, Komisi IX akan menggelar rapat khusus tentang ini. "Minggu pertama reses akan kami panggil,” tandasnya. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya