Berita

Hukum

SUAP PODOMORO

Aguan: Pemprov DKI Patok NJOP Rp20 Juta

RABU, 27 JULI 2016 | 21:34 WIB | LAPORAN:

Chaiman Agung Sedayu Grup Sugianto Kusuma alias Aguan mengaku pernah mendegar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal menaikkan harga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Bahkan, informasinya Pemprov bakal mematok NJOP tanah di 17 pulau reklamasi sebesar Rp 20 juta.

Hal tersebut diungkapkan Aguan saat menjadi saksi Ariesman Widjaja dan Trinanda Prihantor, terdakwa kasus suap pembahasan dua Raperda tentang reklamasi pantai utara Jakarta di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (27/7).

"Saya dapat kabar, bahwa Pemda, mengajukan angka yang luar biasa dalam Perda ini. Seingat saya dalam NJOP itu ada tim khusus. Setahu saya DPRD dan eksekutif tidak bisa menentukan NJOP. Mereka taruh angka Rp20 juta," ujar Aguan.


Pendiri Agung Sedayu Grup itu membenarkan bahwa hal itu juga yang dibicarakannya dengan Ketua Balegda DPRD DKI Jakarta M. Taufik mengunakan telepon genggam milik Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.

Aguan merasa angka Rp 20 juta terlalu berlebihan. Dia mencontohkan, NJOP di kediamannya berkisar Rp15 juta, sementara untuk pulau reklamasi yang belum terbangun Pemda sudah berencana mematok harga NJOP diatas NJOP wilayah yang telah lama terbangun selama beberapa tahun.

Aguan menjelaskan, jika tanah yang belum memili bangunan harga NJOP bisa sekitar Rp 3 juta, sedangkan tanah yang sudah memiliki bangunan bisa Rp10 juta lebih.

Dirinya juga mengaku heran mengapa Pemda bisa mematok harga NJOP. Padahal, NJOP ditentukan melalui formula yang dibuat oleh tim khusus.

"Misalnya di pulau itu tanah sampai 300 hektar, dari situ saya cma bisa punya tanah 100 hektar. Belum lagi Pemda punya 5 persen dari kewajiban. Saya bilang kalau mau ambil ini tidak fair," ujarnya.

"Saya juga sampaikan kepada Sunny, (staf Gubernur DKI) Supaya jangan ketentuan terlau tinggi. Kalau terlalu tinggi, kemudian diturunkan, nanti dikira ada permainan. Makanya saya sampaikan itu jauh hari. Dan ini harusnya kan di tim," sambung Aguan. [sam]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya