Berita

ist

Nusantara

Bupati Sidak Pokemon Go

SELASA, 19 JULI 2016 | 20:02 WIB | LAPORAN:

Ratusan ribu pelajar di Kota Tasikmalaya dilarang bawa hand phone ke sekolah. Peraturan bupati sengaja dikeluarkan untuk mengantisipasi mewabahnya game Pokemon Go dikalangan pelajar. Selain mengganggu aktifitas belajar mengajar, game Pokemon Go juga dianggap bisa membahayakan pelajar.

Sidak pelaksanaan masa pengenalan lingkungan sekolah digelar Bupati Tasikmalaya di SMP Negeri 1 Cisayong Kabupaten Tasikmalaya. Selain memeriksa administrasi penerimaan siswa baru, bupati juga menyempatkan berdialog dengan siswa baru.

Bupati Uu Ruzhanul menjamin pelaksanaan MPLS berjalan tertib tanpa indikasi perpeloncoan. Meski demikian, bupati mengeluarkan kebijakan di tahun ajaran baru yang cukup memberatkan siswa. Selain harus mengenakan kopiah bagi siswa laki laki, keputusan bupati juga melarang ratusan ribu siswa di Kabupaten Tasikmalaya membawa hand phone ke sekolah.


Keputusan ini sengaja diambil untuk mengantisipasi mewabahnya game Pokemon Go. Selain dianggap berbahaya, game Pokemon Go bisa mengganggu aktifitas belajar siswa di sekolah.

Mereka akan kehilangan waktu luang untuk belajar karena asyik memainkan game Pokemon Go, Terlebih jika dimainkan dijalanan dengan mengemudikan sepeda motor bisa membahayakan keselamatan.

"Saya larang siswa SD, SMP, SMA bawa hand phone ke sekolah bukan di kelas tapi ke sekolah HP ada manfaat tapi ada mudarat yang tidak kami inginkan apalagi adanya game yang boming di masyarakat kalau tidak diantasipasi ini bisa membahayakan,” kata Bupati Uu Ruzhanul, Selasa (19/7).

Meski dianggap memberatkan, namun siswa hanya bisa pasrah mengikuti aturan larangan membawa hand phone ke sekolah.

Siswa yang tetap membandel membawa hand phone akan dikenakan sanksi, Mulai dari sanksi ringan berupa teguran hingga sanksi hand phone disita pihak sekolah. [sam]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya