Berita

Hamza bin Laden/net

JENDELA DUNIA

Diancam Anak Osama, Amerika Ngakak

SELASA, 12 JULI 2016 | 08:59 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Putra bungsu mantan pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden, yakni Hamza bin Laden tiba-tiba mengancam akan membalas dendam terhadap Amerika Serikat karena membunuh ayahnya. Ancaman itu sampai juga ke warga Amerika. Mereka tidak takut, justru terbahak-bahak.

Seperti dilansir Reuters, kemarin, ancaman Hamza bin Laden disampaikan dalam pesan audio yang diunggah ke situs daring yang dipantau SITE Intelligence Group. Dalam pernyataannya, Hamza berjanji melanjutkan perjuangan kelompok militan itu menentang Amerika dan sekutunya dalam pidato audionya selama 21 menit berjudul "We Are All Osama".

"Kami akan terus menyerang dan menargetkan kamu apakah di dalam atau luar negeri sebagai respons terhadap penindasan rakyat Palestina, Afganistan, Suriah, Irak, Yaman, Somalia, dan seluruh negara Islam yang menjadi korban kamu. Balasan ini bukan semata-mata untuk Sheikh Osama, tapi juga bagi mereka yang mempertahankan Islam," ujar Hamza.


Osama tewas di tempat persembunyiannya di Abbottabad, Pakistan, oleh tentara Amerika pada 2011 dalam serangan besar-besaran terhadap kelompok militan itu, yang dituntut atas serangan 11 September 2001.

Namun, sejak itu keberadaan Hamza tidak diketahui. Analis teroris dari Brookings Institution, Bruce Riedel mengatakan, Hamza dalam menghilangnya sedang mempersiapkan diri mengambil alih kepemimpinan Al-Qaeda. Menurut laporan, saat kematian Osama, para pejabat keamanan Pakistan mengatakan Hamza melarikan diri menyusul serangan itu.

Militer Amerika juga mengatakan anak sulung Osama, Khalid, 22 tahun, tewas dalam serangan itu, tapi tidak menjelaskan tentang keberadaan Hamza. "Hamza memberikan wajah baru untuk Al Qaeda. Ia terkait langsung dengan pendiri kelompok itu. Dia musuh yang pandai dan berbahaya," kata Bruce Riedel.

Ancaman ini, sontak bikin heboh publik Amerika. Halaman komentar berita online dailymail.co.uk, misalnya, justru menjadi lahan kegeraman warga AS sekaligus ketidak percayaannya kalau Amerika kini diancam oleh anak kecil.

Dpak Elle, menyatakan, seharusnya seluruh keturunan Osama turut ditangkap dan diadili agar tidak membuat dendam di masa mendatang. "Siapapun yang punya hubungan darah dengan Osama harusnya dilikuidasi. Tidak ada kecuali," tulisnya.

Melalui Jagat Twitter, mereka menumpahkan segala komentar atas ancaman yang dilancarkan anak Osama yang diduga saat ini usianya sekitar 20 tahun.

Akun @itspurpl berpendapat, kenapa baru sekarang balas dendam, setelah lima tahun berlalu. "Kenapa anak Osama ini baru mau membalaskan dendam ayahnya lima tahun kemudian. Aneh," cuitnya.

Akun @BAMN Almighty justru tertawa geli ketika mengetahui negerinya diancam oleh anak kecil yang mengaku anak Osama. "Katanya usia anak Osama ini 20 tahun. Kok kayak 12 tahun ya. Imut begini mau bales dendam. Ada-ada saja," cuitnya.

Warga Amerika lainnya, @fubaglady justru terbahak-bahak ketika anak Osama mengancam Amerika. Menurutnya, ayahnya saja (Osama) sudah kalah, apalagi anaknya. "Ingat Hamza, Obamalah yang membunuh ayahnya. Hehehe....," cuitnya.

Sementara, @Bane1349 mempertanyakan mengapa militer Amerika saat itu membiarkan lari anak Osama, seharusnya seluruhnya ditangkap. "Ada berapa sih semua anak Osama. Harusnya semua dihabisi saja biar nggak ada yang bisa balas dendam" cuitnya. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya