Berita

foto: net

Titipan Asing Dan Suka Marah, Yang Dimaksud Panglima TNI Pasti Ahok

SABTU, 02 JULI 2016 | 15:59 WIB

Jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dinilai sudah tidak suka dengan gaya dan kebijakan yang diambil oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama. Bahkan, TNI mengingatkan keberadaan Ahok harus diwaspadai.

Demikian disampaikan pengamat politik Ahmad Yazid (Sabtu, 2/7). Yazid menyatakan demikian terkait dengan apa yang disampaikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bahwa masyarakat saat ini lebih suka marah-marah.

Ironisnya, kata Jenderal Gatot saat berbicara dalam seminar "Bela Negara" di Hotel Sheraton Makassar, akhir tahun lalu, sikap masyarakat tersebut dipelopori oleh politikus titipan asing, yang memang suka marah.


"Masyarakat Indonesia saat ini memiliki budaya yang berbeda, mereka lebih suka marah-marah, parahnya itu semua dipelopori oleh politikus yang dikendalikan dari luar oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab," kata Jenderal Gatot saat itu.

Menurut Yazid, walaupun Panglima TNI tidak menyebut nama, tapi rakyat sudah tahu bahwa yang dimaksud adalah Ahok.

"Panglima TNI punya analisa dan informasi yang mendalam, keberadaan Ahok justru memunculkan api dalam sekam yang memunculkan instabilitas negara," papar Yazid.

Karena Ahok sendiri yang selama ini justru memunculkan isu SARA. "Justru Ahok lah yang sengaja memunculkan SARA, untuk memunculkan simpati dan sudah dicium oleh pihak TNI," demikian Yazid, dilansir Intelijen.co.id.

Politikus muda PDIP, Adian Napitupulu, sebelumnya juga menanggapi pernyataan keras Panglima TNI tersebut. Menurutnya, politikus yang dimaksud Panglima TNI mempunyai perangai buruk, terbiasa marah-marah dan jauh dari adab-adab budaya Indonesia.

"Yang dimaksud Panglima TNI sebagai politisi busuk titipan asing ciri-cirinya adalah politisi yang tiap hari kerjanya marah-marah," kata Adian, seperti dikutip dari sebuah media. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya