Berita

Mohamad Samhudi/net

Nusantara

KSPI Kutuk Dugaan Kriminalisasi Terhadap Guru Samhudi

JUMAT, 01 JULI 2016 | 07:58 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengecam keras tindakan Kepolisian Sidoarjo yang diduga mengkriminalisasi Mohamad Samhudi, seorang guru di SMP Raden Rahmat, Balongbendo, Sidoarjo.

Seperti diketahui, Rabu (29/6) ratusan guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Sidoarjo menggelar aksi solidaritas ke Pengadilan Negeri Sidoarjo. Mereka menggelar aksi dengan melaksanakan longmarch dari alun-alun (depan Masjid Agung) menuju Pengadilan Negeri Sidoarjo. Aksi ini untuk memberikan pembelaan terhadap Samhudi, yang dijadikan terdakwa karena diduga mencubit salah satu siswanya.

Sementara itu, Samhudi mengaku tidak pernah mencubit siswanya dengan tuduhan luka cubit tiga titik itu. Menurut Samhudi, pihaknya hanya meminta siswa itu Shalat Dhuha berjamaah. Tetapi korban dan empat rekannya justru bersembunyi di sungai dekat sekolah.


"Saya tidak mencubit atau menganiaya sesuai tuduhan. Saya hanya mengelus pundaknya," katanya.

Menurut Presiden KSPI Saiq Iqbal, tindakan polisi yang dengan gampang mengkrimimalisasi terus terjadi. Sebelumnya, polisi juga diduga melakukan kriminalisasi terhadap 26 aktivis yang menolak PP Pengupahan.

"Ini tidak sesuai dengan janji Kapolri yang baru saat fit and proper tes beberapa waktu lalu. Dimana saat itu dikatakan, kepolisian akan mengedepankan profesionalisme dan tindakan persuasif kepolisian dalam menangani masalah sosial," lanjut Said Iqbal.

Tindakan guru Samhudi kepada muridnya adalah dalam rangka pembinaan dan curahan rasa sayangnya kepada para muridnya. Bukan sebagai bentuk kekerasan atau kejahatan. Jadi tidak tepat jika kepolisian, kejaksaan, dan hakim mengkriminalisasi guru Samhudi.

Oleh karena itu, KSPI mendesak Mabes Polri dan Mapolda Jatim menurunkan Propam Polri untuk memeriksa Kepolisian Sidoarjo dan mendesak hakim pengadilan Sidoarjo menghentikan "pengadilan yang menyesatkan" itu.

Said Iqbal juga mengaku sudah berkoordinasi dengan elemen buruh di Jawa Timur untuk melakukan aksi solidaritas terhadap Samhudi yang notabene anggota PGRI, yang berafiliasi dengan KSPI.

"Ribuan buruh se Jatim akan melakukan aksi solidaritas untuk guru Samhudi pasca Lebaran," tegasnya. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya