Berita

desmon j mahesa/net

Hukum

KPK Cokok Panitera Lagi, Ini Kata Anak Buah Prabowo

JUMAT, 01 JULI 2016 | 00:21 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan. Kali ini, oknum Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) berisnisial S yang mereka ringkus.

S diduga menerima suap terkait kasus perdata di PN Jakpus. Dari OTT itu, komisi anti rasuah mengamankan 30 ribu dolar Singapura atau senilai Rp. 300 juta.

‎"Dalam konteks penegakan hukum oleh KPK, patut diapresiasi, konsisten. Apapun yang dilakukan betul dalam penegakan hukum, tapi cermin hukum dihargai dengan uang," Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond J Mahesa ‎kepada wartawan, Kamis (30/6).‎


Menurutnya, jika masih banyak praktek uang di peradilan, masyarakat kecil tidak akan memperoleh keadilan yang hakiki.

‎"Jangan harap ada keadilan. Kalau keadilan dihargai dengan uang, bagaimana masyarakat yang susah, tidak akan mendapatkan keadilan," sesalnya.

‎Karenanya, politisi Partai Gerindra ini menilai saat ini bangsa Indonesia sedang menuju negara gagal. "Bagaimana dengan institusi-institusi penegak hukum, apa yang terjadi KPK," jelasnya.

‎"Pimpinan nasional (presidenn Jokowi) menyadari atau tidak dengan kondisi yudikatif saat ini?" sambungnya.‎

Anak buah Prabowo Subiyanto ini mengaku menunggu statement Presiden Jokowi terkait kondisi yudikatif. Karena menurutnya selama ini mantan Wali Kota Solo itu sama sekali tidak memberikan komentar apapun terkait adanya penangkapan pejabat di lingkungan Yudikatif.

‎"Ini (seringnya OTT terhadap pejabat yidikatif menandatakan) krisis politik hukum, amanat konstitusi tak dipatuhi, negara ini sudah seperti hutan belantara. Siapa yang berkuasa, siapa yang punya uang, itulah yang menang," jelasnya.

‎Meski mengapresiasi kinerja KPK, politisi berkepala pelontos ini mengingatkan bahwa korupsi sesungguhnya tidak hanya menyangkut uang. Misalkan ketidakseriusan KPK dalam menangani kasus pembelian lahan untuk pembangunan RS Sumber Waras oleh Pemda DKI Jakarta, dalam hal ini Gubernur Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. Ketidak seriusan semacam ini bisa dikategorikan sebagai perbuatan korupsi.‎

"Namun KPK sendiri bagaimana, korupsi juga tidak hanya uang. KPK juga korup, siapa yang awasi, apakah KPK tidak bermain-main juga? Misalnya dalam kasus Sumber Waras, siapa yang tahu, mudah-mudahan tidak korupsi," pungkasnya.‎ [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya