Berita

Nusantara

Wakil Ahok Akui Manajemen Aset DKI Berantakan

KAMIS, 30 JUNI 2016 | 02:21 WIB

RMOL. Munculnya kasus pembelian lahan untuk rusunawa Cengkareng Barat, Jakarta Barat, adalah bukti manajemen aset di DKI masih kacau.

Hal itu diakui oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat saat dijumpai di Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu (28/6).

Dia mengaku, sudah sejak empat bulan lalu meneriakkan agar dilakukan pendataan aset milik DKI kepada seluruh SKPD, UKPD dan BUMD. Namun, hal itu direspon lambat. "Sejak tiga atau empat bulan lalu, sudah kita sampaikan lakukan pendataan aset. Memang sudah saya sampaikan berkali-kali bahwa manajemen aset kita kacau," kata Djarot seperti diberitakan RMOLJakarta.com.


Baik SKPD, UKPD maupun BUMD cenderung tidak mau memanfaatkan aset yang sudah ada. Mereka lebih suka membeli aset baru tanpa menyelidiki dokumen kepemilikan sah atau tidak. "Kita lebih suka beli-beli baru sedangkan yang ada tidak kita manfaatkan secara maksimal. Padahal masih banyak yang bisa kita manfaatkan. Daripada nggak keurus," ujar Djarot.

Karena aset yang ada tidak terurus, maka akibatnya banyak aset lahan atau gedung milik DKI diduduki dan dikelola warga, diklaim milik perusahaan atau milik orang lain.

Djarot sendiri geram dengan kacaunya manajemen aset di DKI. Terutama BUMD yang enggan melaporkan aset-aset miliknya. "Bukan cuma soal lahan rusun Cengkareng Barat. Tapi ini bisa melebar kemana-mana. Hingga sampai ke aset BUMD," ucap Djarot.

Mantan Wali Kota Blitar ini khawatir, keengganan BUMD melaporkan aset miliknya agar dapat dijual untuk menutupi kinerjanya. "Aset BUMD kan sebenarnya merupakan aset Pemprov DKI yang dipisahkan. Saya khawatir untuk menutup performance dia, karena kinerja rendah, dia jual aset. Makanya nggak dilaporkan. Bisa juga karena manajemen lemah," papar Djarot.

Dengan ditemukannya pembelian lahan untuk rusunawa Cengkareng yang ternyata merupakan aset Pemprov DKI, menjadi momentum untuk memberantas praktik mafia aset. "Untuk lahan Cengkareng Barat ini sebetulnya momentum bagi kita untuk memberantas praktik seperti ini. Karena beberapa kali kita kalah, aset kita lepas. Saya sampaikan kalau ada novum baru, meskipun dulu kita kalah, kita gugat balik," demikian Djarot yang politisi PDIP ini. [sam]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya