Berita

foto: net

Nusantara

Teman Ahok Kumpulkan KTP Secara Serampangan

MINGGU, 26 JUNI 2016 | 07:40 WIB | LAPORAN:

. Ketua Dewan Pembina Ormas Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Adian Napitupulu mengatakan, apabila Teman Ahok mengumpulkan KTP fiktif, hal itu akan terbukti saat melalui proses verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Khususnya terkait validasi kecocokan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Mengingat hal itu perlu dilakukan sebagai tahap seleksi administrasi jika petahana Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memastikan diri maju lewat jalur independen.


"Verifikasi sekarang berbeda. Nanti akan dicek apakah ada di DPT. Kalau NIK cocok tapi nggak tercantum di DPT, maka dianggap gugur. Benar nggak KTP asli? Benar nggak memberikan dukungan? Itu seleksi administrasi," ujar Adian di Cipinang Muara, Jakarta Timur, Sabtu (25/6).

Setelah melalui proses seleksi secara keseluruhan, lanjutnya, akan diketahui berapa jumlah total KTP yang terverifikasi.

Sehingga, jika jumlah KTP kurang dari satu juta lembar, maka Adian meyakini Ahok bakal sulit maju lewat jalur independen.

"Nanti juga akan diseleksi lagi secara faktual. Misal, gugur tinggal 600-700 ribu KTP. Saya rasa sulit lolos," tutur kader PDIP itu.

Menurut Adian, relawan Teman Ahok tidak terlatih untuk mengumpulkan KTP tambahan jika hasil verifikasi kurang dari satu juta KTP.

Alasannya, relawan Teman Ahok terbukti telah mengumpulkan KTP dengan secara yang tidak sistematis.

"Karena relawannya tidak mengikuti pelatihan seperti di partai. Mereka mengumpulkan KTP secara serampangan, demi mengejar target," tukas Adian. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya