Berita

ilustrasi/net

Nusantara

DEMO MENOLAK AHOK

Rekannya Diciduk Polisi, Pentolan AMJU: Kita Akan Lakukan Advokasi

JUMAT, 24 JUNI 2016 | 23:08 WIB | LAPORAN:

Penangkapan sejumlah warga dan aktivis oleh aparat kepolisian gara-gara menolak kehadiran Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat peresmian Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) di Penjaringan Indah, Jakarta Utara, kemarin, ditentang keras.

Pentolan Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU), Jamran menegaskan bahwa langkah kepolisian tersebut terlalu berlebihan. Apalagi, dalam aksi tersebut banyak warga Penjaringan serta aktivis AMJU dan Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI) yang juga jadi korban.

"Polisi terlalu over protektif. Kalau mereka bilang ada korban di pihaknya, kita juga. Malah salah seorang rekan kita dikeroyok polisi," terang dia saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat malam (24/6).


Jamran menegaskan, penangkapan tersebut tidak akan membuat pihaknya gentar. AMJU, SPRI dan sejumlah organisasi tetap akan melakukan aksi penolakan terhadap Ahok

"Kita akan lakukan advokasi untuk memperjuangkan kebebasan saudara kita yang ditahan. Kalau polisi bilang ada korban, kita juga ada korban. Semua sudah ada resikonya," tandasnya.

Saat ini ada 7 orang yang diciduk oleh polisi di waktu dan tempat berbeda. 3 orang ditangkap subuh-subuh, 4 lainnya selepas shalat Jumat. Mereka ditangkap di kediaman masing-masing.

Polisi sebelumnya mengatakan bahwa mereka yang ditangkap diduga provokator dari aksi yang berujung ricuh itu. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono mengatakan, saat ini pihaknya masih terus mendalami kasus tersebut. Pihaknya tengah mempelajari rekaman video lain maupun foto yang dimuat media. Hal tersebut bertujuan untuk menangkap pelaku lain yang juga diduga menjadi provokator. [sam]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya