Berita

ali mahsun/net

Nusantara

Negara Didesak Bentuk Badan Penataan PKL

JUMAT, 24 JUNI 2016 | 05:13 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) akan segera menyurati Presiden Joko Widodo untuk bembentuk Badan Penataan PKL Kawasan Ekonomi Strategis.

Ketua Umum DPP APKLI, Ali Mahsun mengatakan badan itu mendesak dibentuk untuk menjaga keberlangsungan sekaligus menata Pedagang Kaki Lima (PKL).

Menurutnya, saat ini ekonomi rakyat, khususnya PKL makin terhimpit akibat makin dahsyatnya serbuan kekuatan ekonomi asing yang sudah merambah di seluruh pelosok Tanah Air.


Omset PKL termasuk UMKM terus menurun seiring terus melemahnya daya beli rakyat dan tetap bahkan makin melambungnya harga-harga kebutuhan hidup. Lebih-lebih saat ini, rakyat makin berat bebannya dalam menghadapi Lebaran dan tahun ajaran baru.

"Kalau kondisi ini dibiarkan, dan negara tidak segera intervensi maka kelaparan massal dan masif tak bisa terhindarkan yang dapat menyulut terjadinya revolusi sosial. Oleh karena itu, harus segera ada langkah khusus yang efektif yang dilakukan rezim Jokowi-JK," tegas Ali Mahsun dalam keterangannya kepada redaksi, Jumat (24/6).

Dia pun menerangkan, tanpa atau dengan pemerintah, APKLI akan tetap terus melakukan percepatan penataan PKL di semua kawasan ekonomi strategis dengan instrumen pembiayaan modal usaha modifikasi grameen bank disertai pendampingan PKL.

"Walau demikian, negara dalam hal ini rezim Jokowi-JK wajib hadir menata PKL di Indonesia sebagaimana amanah Pancasila, UUD 1945 dan Perpres RI 125/2012 tentang Penataan dan Pemberdayaan PKL," ungkapnya.

Untuk maksud tersebut, lanjut Ali Mahsun, serta guna mencegah semakin terpuruknya usaha PKL dan ekonomi rakyat dan bangsa Indonesia, maka APKLI akan segera melayangkan surat kepada Presiden Jokowi untuk selekas-lekasnya mengeluarkan Keputusan Presiden tentang Badan Penataan PKL Kawasan Ekonomi Strategis sehingga usaha PKL dan ekonomi rakyat terlindungi dari gerusan penjajahan kekuatan ekonomi asing.

"APKLI terus mengingatkan dan mendesak Presiden Jokowi untuk hal terabut," tukasnya. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya