Berita

foto:net

Nusantara

Peralatan Berat Dikerahkan Cari 9 Korban Tertimbun Longsor

KAMIS, 23 JUNI 2016 | 14:42 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Upaya pencarian sembilan korban tertimbun longsor di Kabupaten Purworejo dan Kebumen, Provinsi Jawa Tengah yang terjadi pada Sabtu (18/6) lalu, masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan. Peralatan berat dikerahkan mencari korban.

Sembilan korban longsor tersebut terdapat di Kabupaten Purworejo enam orang dan Kebumen tiga orang.

Demikian informasi Kepala Pusat Informasi, Data, Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan elektroniknya, siang ini (Kamis, 23/6).


Keseluruhan jumlah korban tewas yang terdata 56 orang, sembilan hilang, 22 korban lainnya luka-luka dan 395 orang mengungsi. Rinciannya di Kabupaten Purworejo terdapat 42 orang tewas, enam orang hilang dan 19 luka-luka.

"Enam orang yang belum ditemukan berada di Deasa Karangrejo/Caok tiga orang dan Desa Donorati tiga orang," beber Sutopo.

Pengungsi 353 orang yaitu 143 orang di Desa Wironatan dan 210 orang di Desa Jelok.

Sutopo juga menyebutkan 143 rumah yang rusak meliputi 63 rumah rusak berat, 38 rumah rusak sedang, dan 42 rumah rusak ringan. Kerusakan rumah dan infrastruktur akibat banjir dan longsor di Kabupaten Purworejo diperkirakan Rp 15,73 miliar.

Sementara itu, di Banjarnegara terdapat enam orang tewas tertimpa longsor dan semua korban telah ditemukan.

Sedangkan di Kebumen terdapat lima orang tewas akibat banjir dan longsor, dan tiga orang hilang tertimbun longsor. Untuk di Rembang, Sukoharjo dan Banyumas masing-masing satu orang tewas akibat banjir.

Sekitar 300 personil tim SAR gabungan di masing-masing lokasi dikerahkan mencari korban hilang.

"Kemarin Polri mengerahkan anjing pelacak untuk mencari korban. Namun banyaknya masyarakat yang menonton lokasi longsor menyebabkan kesulitan di lapangan," ujarnya.

Sutopo menambahkan, masyarakat yang rumahnya tertimbun longsor dan rusak berat direncanakan akan direlokasi di tempat yang lebih aman. Relokasi ini akan dilakukan dialog lebih lanjut dengan masyarakat agar dapat menempati rumah yang lebih aman.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya