Berita

foto :net

Nusantara

Menristek Minta UB Selidiki Ijazah Palsu Mahasiswa S3-nya

SENIN, 20 JUNI 2016 | 16:28 WIB | LAPORAN:

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek-Dikti) Prof Mohamad Nasir meminta Universitas Brawijaya (UB) mencabut gelar doktor yang disandang M Rifqinizamy Karsayuda bila terbukti memalsukan ijazahnya.

"Jika terbukti memalsukan ijazah, gelar doktor harus segera dicabut," tegas Nasir seperti dikutip dari Kaltim Post Group.

Selain itu, ia juga mengimbau kepada UB menelusuri kebenaran dugaan pemalsuan ijazah tersebut. Sehingga bisa diambil tindakan dan pembelajaran bagi masyarakat untuk tidak bermain-main dengan ijazah.


"Kalau sudah sampai memalsukan ijazah berarti ada unsur pidana, dan bisa masuk ranah hukum," ujarnya.

Dijelaskan, sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), pihak universitas harus mengecek keaslian ijazah.

"Untuk itulah gunanya legalisir sesuai lembaga terkait, membuktikan ijazah tersebut palsu atau tidak," paparnya.

Dia menambahkan, prosedur pembuktian dugaan kasus tersebut harus dilakukan oleh pihak UB ataupun Universitas Lambung Mangkurat. Terutama terkait gelar doktor yang didapat Rifqi dari UB.

"Karena entry dan exit-nya di UB, jadi UB yang harusnya melakukan penyelidikan," tegasnya.

Menurut Nasir, kasus pemalsuan ijazah bukan pertama kali mewarnai dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Bahkan ia saat menjabat pembantu rektor II bidang keuangan dan sumber daya Universitas Diponegoro Semarang, pernah mencabut dan mengeluarkan mahasiswa yang terbukti memalsukan ijazah.

Nasir menambahkan, temuan ini menjadi bahan evalusi i dan imbauan kepada seluruh rektor semua perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, agar semakin memperhatikan SOP penerimaan mahasiswa baru, terutama untuk mahasiswa pascasarjana.

"Rektor harus memberikan warning kepada sektor di bawahnya agar lebih waspada, seleksi lebih diperketat lagi. Pengawasan ijazah harus detail agar tidak sembarangan lagi," imbuhnya.[wid]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya