Berita

Nusantara

Jokowi: Masalah Pembebasan Lahan Membuat Negara Sulit Bergerak

JUMAT, 17 JUNI 2016 | 14:22 WIB | LAPORAN:

Presiden Joko Widodo mengatakan pembebasan lahan menjadi kendala utama pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Hal ini disampaikan Kepala Negara ketika memberikan sambutan pada Groundbreaking Ruas Tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang di Desa Pasekaran, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, Jumat (17/6).
‎
Proyek ruas tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang adalah contoh yang tepat bagaimana masalah lahan menyandera proyek ini hingga 20 tahun.


"Proyek ini seharusnya sudah dimulai sejak 20 tahun yang lalu. Tapi tidak bisa diteruskan karena ada masalah pada pembebasan lahan," ujar Jokowi.

Dia mengakui bahwa terkendalanya pembangunan oleh masalah pembebasan lahan menyebabkan negara sulit bergerak untuk memenangkan persaingan antar negara.

"Negara lain sudah buat tol puluhan ribu kilometer, sudah buat kereta api ribuan kilometer. Kita baru mau bikin jalan tol di Jawa saja sampai sekarang belum selesai-selesai. Tidak bisa sambung-sambung," ucap Jokowi.‎

Oleh karenanya, dia menginstruksikan kepada jajarannya untuk mengedepankan dialog persuasif dengan masyarakat ketika melakukan proses pembebasan lahan.

"Agar setiap pembebasan lahan, masyarakat diajak bicara baik-baik, bahwa jalan ini demi kepentingan jutaan orang, bukan untuk kepentingan saya, kepentingan menteri, kepentingan bupati, kepentingan gubernur. Bukan," tegas mantan gubernur Jakarta ini.‎

Dia memberikan contoh manfaat dari adanya pembangunan infrastruktur, dimana harga semen di Batang per sak Rp 70.000, tapi di Wamena harganya dapat mencapai Rp 600 ribu per sak.‎ "Karena jalan dari pelabuhan ke atas nggak ada di Wamena sehingga semen dibawa pakai pesawat, jadi mahal sekali," ungkap Jokowi. ‎
‎‎
Oleh sebab itu, Jokowi meminta setiap pembebasan lahan bisa dibicarakan dengan baik-baik.

"Jangan eyel-eyelan. Biar cepat rampung, cepat selesai. Nanti kembalinya itu ke masyarakat lagi. Harga-harga jadi lebih murah, karena pembangunan jalan bergantungnya karena pembebasan lahan. Tapi sekarang ini, InsyaAllah, lebih cepat," tukas dia, sambil menambahkan semua pihak harus bekerja bersama-sama. [rus]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya