Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyesalkan mandeknya proyek kontribusi salah satu pengembang yakni Intiland di Waduk Kebon Melati di Jalan Dukuh Pinggir, Jakarta Pusat.
Pasalnya, Intiland akan melakukan pemasangan pompa saringan baru senilai ratusan miliar di kawasan tersebut.
"Itu juga jadi kewajiban pengembang, Intiland ada pompa segala macem," ujar Ahok di Balaikota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (16/6).
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengemukakan Intiland memiliki kewajiban atas rencana pembangunan mall dan reklamasi Teluk Utara Jakarta.
"Intiland mau bangun semacam mall dan reklamasi juga kalau gak salah," imbuhnya.
Namun, lantaran sedang terjadi polemik mega proyek reklamasi, kewajiban pengembang itu masih menjadi wacana untuk dilakukan.
Disinggung soal konsistensinya atas pelarangan pembangunan di kawasan Waduk Kebon Melati, Ahok mengelak.
"Sekitar situ boleh," jawabnya.
Ahok berdalih bahwa yang berada di sekitar sana merupakan tanah milik warga.
"Tanah orang itu lho bukan tanah kita. Jadi yang penting itu fungsi waduknya," pungkas Ahok.
"Makanya kita bilang yang mau bikin bangunan di sana tanah dia kamu musti dalemin waduk benerin pompanya semua, itu
kan dibuang ke Cideng ke Kanal Banjir Barat," imbuhnya.
Sebelumnya, Intiland sudah melakukan analisa kapasitas pompa air untuk antisipasi banjir hingga 25 tahun ke depan. Diharapkan, Waduk Melati dapat menjadi area tangkapan air di wilayah Jakarta Pusat sehingga banjir bisa dicegah memasuki kawasan Jalan Sudirman dan M.H Thamrin, Jakarta Pusat.
[wid]