Bupati Dedi Pilih Tuntaskan Rutilahu Ketimbang Bangun Rusunawa

Pemerintah Kabupaten Purwakarta berencana menuntaskan perbaikan 20 ribu Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), 2017 mendatang. Dana Rp 400 miliar untuk perbaikan tersebut berasal dari APBD yang akan disalurkan melalui alokasi bantuan keuangan desa.

"Emang ada sih dari pusat. Cuma kecil sekali. Sekitar Rp 7,5 juta. Satu rumah itu bisa Rp 20 juta. Itu termasuk perbaikan Rutilahu dan MCK," ujar Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi seperti diberitakan RMOLJabar.com, Rabu (15/6).

Dedi menjelaskan, pihaknya lebih memilih perbaikan Rutilahu karena warga di pedesaan tidak cocok tinggal di Rusunawa. "Kesehariannya bertani, berladang, dan berternak," sambungnya.

Nah, Rusunawa sendiri sudah disiapkan untuk warga yang hidup di perkotaan. "Tapi kan kebanyakan program Rutilahu ini di pedesaan seperti Sukasari dan Tegalwaru," terang Dedi.

Dia berharap, proses pengerjaan tersebut bisa segera dikerjakan secara bertahap mulai awal tahun 2017 mendatang. Sehingga akhir 2017, tutur dia, Purwakarta bebas Rutilahu dan seluruh masyarakatnya memiliki MCK.

Bagi Dedi, program Rutilahu adalah hutang terakhir di masa jabatannya. Sebab, selama menjabat dua periode berbagai permasalahan seperti infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan sudah selesai tinggal penambahan program dan perawatan.

"Selain untuk perbaikan Rutilahu, dana tersebut pun diperuntukan untuk membantu rakyat tidak mampu memproses kepemilikan tanah agar memiliki sertifikat dan tidak lagi menyandang status hidup di tanah illegal," ujarnya. [sam]