Berita

foto: istimewa

Alumni ITB Apresiasi Paket Deregulasi Presiden Jokowi

SELASA, 14 JUNI 2016 | 13:24 WIB | LAPORAN:

Presiden Joko Widodo menerima Pengurus Pusat Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (PP IA-ITB) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (14/6).

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang juga merupakan dewan penasihat di PP IA-ITB.

Turut serta dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum PP IA-ITB Ridwan Djamaluddin beserta rombongan yang terdiri atas Wakil Ketua Umum Dwi Larso, Sekretaris Jenderal Gembong Primadjaja, Kepala Bidang Sosial Masyarakat Dollaris Riauaty, Kepala Bidang Pelayanan Alumni Elfi Malano, Kepala Bidang Olah Raga Abdul Bari, Kepala Bidang Hubungan Pemerintahan M. Adamsyah Wahab, Kepala Bidang Hubungan Almamater Basar Simanjuntak, Direktur Program Industrialisasi Achmad Rizal, Kepala Bidang Wirausaha dan Ekonomi Kreatif Ervan Maksum, Kepala Departemen Ekonomi Masyarakat Eko Pratomo, Kepala Bidang Energi Hery Setyawan, Direktur Eksekutif Dessi Ivory, Koordinator Humas Rahmat Samulo, dan Dewan Pakar Firdaus Ali.


Ketua Umum PP IA-ITB, Ridwan Djamaluddin mengatatakan bahwa Presiden Jokowi dalam kesempatan tersebut memberikan tugas kepada mereka untuk menyiapkan rumusan rekomendasi secara detail tentang infrastruktur, energi, pangan, kerakyatan, air, sumber daya manusia, deregulasi, dan lain sebagainya. Mengenai program deregulasi yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo belakangan ini, PP IA-ITB pun mengapresiasi langkah tersebut.

"Terkait semangat deregulasi yang disampaikan oleh Presiden, kami sebagai pelaku teknologi dan rekayasa sangat mendukung. Karena banyak hal mengenai penerapan teknologi di bidang industri itu tidak mudah mengingat regulasi yang tidak berpihak pada kita, terutama produk-produk dalam negeri," ujar Ridwan.

Ridwan menjelaskan bahwa kunjungan mereka kepada Presiden Joko Widodo bertujuan untuk memaparkan program PP IA-ITB dan meminta arahan langsung dari Presiden Joko Widodo.

"Dari sisi program, kami menekankan tiga hal. Pertama, re-industrialisasi Indonesia untuk menggenjot pertumbuhan dan membuka lapangan kerja. Kedua, menebar alumni-alumni ITB untuk tidak hanya berkutat di Jakarta, Jawa, dan sekitarnya dengan tujuan untuk pemerataan pembangunan. Ketiga, mengenai ekonomi kerakyatan di mana teman-teman kami menyampaikan pengalaman, tantangan, dan memohon arahan dari Presiden," ungkap Ridwan.

Dia menambahkan, Presiden bersama dengan PP IA-ITB telah sepakat untuk memajukan Indonesia melalui industri. Namun demikian, Presiden Joko Widodo meminta untuk menentukan terlebih dahulu fokus industri di Indonesia itu sendiri.

"Sementara tadi disinggung mengenai industri kreatif, industri yang mengandung aspek budaya dan seni. Namun disadari, untuk industri dasar kita tetap harus memiliki kemampuan yang kuat seperti energi, pangan, bahan baku, air. Air adalah masa depan dunia, demikian tadi Presiden mengatakan," tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, PP IA-ITB turut menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo bahwa mereka telah menginisiasi pertemuan dengan 19 himpunan alumni perguruan tinggi yang lain. Hal tersebut dimaksudkan untuk bersama mengusung semangat menjadi bangsa pemenang.

"Jadi Indonesia sebagai bangsa pemenang. Bangsa yang tidak berkelahi sendiri, bangsa yang tidak ribut di dalam, tapi bangsa yang tampil di dunia dengan kehebatannya," demikian Ridwan. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya