Berita

foto: net

Atraksi Gajah Tunggang Hanya Membuat Gajah Menderita

SELASA, 14 JUNI 2016 | 08:55 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Kebun binatang dan taman safari diminta untuk menghentikan semua atraksi gajah tunggang.

Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group menilai atraksi gajah tunggang bukan sebagai sarana edukasi, tetapi hanya membuat gajah menderita.

"Istilahnya, gajah menderita demi hiburan," kata investigator senior Scorpion, Marison Guciano dalam keterangannya kepada redaksi, Selasa (14/6).


Menurut dia, atraksi gajah tunggang menempati peringkat teratas dalam daftar 10 objek wisata satwa liar yang paling kejam.

World Animal Protection, sebuah organisasi perlindungan satwa internasional telah mengeluarkan 10 daftar atraksi wisata satwa liar yang paling kejam. Selain gajah tunggang, atraksi satwa yang paling kejam lainnya adalah pertunjukkan lumba lumba, pertunjukkan topeng monyet, wisata kopi luwak, foto selfie bersama harimau, berjalan jalan bersama singa, mengunjungi taman beruang, memegang penyu, serta bermain dengan ular dan mencium kobra.

"Hasil pemantauan Scorpion, mayoritas kebun binatang dan taman safari di Indonesia masih mengandalkan atraksi gajah tunggang untuk menarik pengunjung. Pengunjung dikenai sejumlah uang untuk dapat menikmati atraksi gajah tunggang," ungkapnya.

Sejumlah kebun binatang yang masih menggunakan atraksi gajah tunggang adalah Taman Safari Indonesia, Bali Safari and Marine Park, Kebun Binatang Medan, dan Kebun Binatang Jambi.

Diapaparkan Marison, gajah gajah tunggang tersebut seringkali dieksploitasi sejak pagi hingga sore hari tanpa henti untuk membawa pengunjung mengitari areal yang cukup luas. "Belum lama ini kita juga dikejutkan oleh  kematian seekor gajah tunggang yang sedang membawa dua orang turis akibat kelelahan di Kamboja," jelasnya.

Selain itu, dikatakan Marison, sudah menjadi rahasia umum bahwa gajah yang akan digunakan untuk atraksi gajah tunggang disiksa terlebih dahulu untuk menjadi jinak. Penyiksaan ini dilakukan agar timbul perasaan inferior gajah sehingga takut dan menuruti perintah sang pawang.

Scorpion berharap kebun binatang dan taman safari menerapkan "lima bebas" untuk satwanya.

Pertama, bebas dari rasa lapar dan haus, yaitu adanya akses untuk air tawar dan bersih untuk menjaga kesehatan satwa. Kedua, bebas dari ketidaknyamanan, yaitu dengan menyediakan lingkungan yang sesuai termasuk tempat tinggal dan area istirahat yang nyaman. Ketiga, bebas dari sakit, cedera atau penyakit, yaitu melalui pencegahan atau diagnosis yang cepat dan pengobatan. Keempat, bebas untuk ekspresikan perilaku normal, yaitu dengan menyediakan ruang yang cukup, fasilitas yang tepat bagi jenis hewan tersebut. Kelima, bebas dari ketakutan dan stres, yaitu dengan memastikan kondisi dan perlakuan yang dapat menyebabkan satwa mengalami penderitaan mental. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya