Berita

nurdin halid/net

Golkar Putus Mata Rantai Kader Gagal Fokus Di Daerah

SELASA, 14 JUNI 2016 | 04:20 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Rapat pleno Partai Golkar menghasilkan beberapa kesimpulan. Pleno yang memberikan kesempatan bagi Koordinator Bidang memaparkan program bertujuan mengakselerasi 100 hari program kepengurusan baru pimpinan Setya Novanto.

"Program 100 hari itu menyusun program kerja yang memang akan bisa dirasakan oleh masyarakat. Jadi program kita bukan hanya program politik, tapi program kerja yang bisa dirasakan masyarakat sehingga bisa meningkatkan elektora‎l partai," kata Ketua Harian Golkar Nurdin Halid usai rapat pleno di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat (Senin, 13/6).

Selanjutnya mengenai konsolidasi organisasi, pleno memutuskan gelaran musyawarah daerah (Musyda) di tingkatan propinsi harus selesai pada Juli 2016 mendatang. Petunjuk pelaksanaannya (Juklak) sudah dimatangkan dalam pleno tersebut. Sementara di tingkat Kabupaten/Kota hingga Kecamatan dan Desa ditargetkan selesai pada September 2016.


Berkaitan dengan Juklak Pilkada, Golkar disampaikan Nurdin ada hal baru. Dimana Pilkada ditekankan memberikan jalan bagi pengurus daerah melakukan kaderisasi. Meski begitu DPP masih memberikan kelonggaran. Misalnya, Ketua Golkar Daerah yang sudah dua periode masih diberi kesempatan menjabatnya pada periode ketiga.

"Itu bisa diizinkan untuk periode ketiga apabila dia punya prestasi, prestasinya terukur dalam Juklak itu. Misalnya meningkatkan perolehan kursi DPR, perolehan kursi suara, Pilkada," katanya.

"Dalam rangka kaderisasi dan pendisiplinan partai, tidak diperkenankan calon ketua itu punya garis turunan satu arah, anak istri suami, tidak boleh dalam satu wilayah kerja. Itu yang baru," sambung Nurdin.

Alasannya, jelas dia, agar ke depan lebih bisa fokus di Golkar untuk pencapaian berbagai kegiatan daerah secara berkelanjutan. Sebab dicontohkan seorang Ketua Golkar daerah, ternyata istri dan anaknya aktif di partai lain, dikhawatirkan gagal fokus.

"Faktornya salah satunya banyak ketua Golkar yang bupati, yang istri dan keluarganya ada dimana-mana sehingga saat Pileg dia tidak fokus untuk Golkar," demikian Nurdin. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya