Berita

m. nasir/net

Nusantara

Menteri Nasir: Jangan Sampai Ditemukan Lagi Perguruan Tinggi Abal-Abal

SABTU, 11 JUNI 2016 | 04:03 WIB

RMOL. Sebagian pengelola perguruan tinggi swasta (PTS) masih merasa Kemristekdikti menganaktirikan mereka. Apalagi, banyak informasi dari pusat tidak sampai ke kampus swasta di daerah.

Hal ini menjadi kendala tersendiri dalam pengelolaan PTS di Tanah Air. Menristekdikti M Nasir pun tidak menampik hal tersebut.

"Selama ini terjadi komunikasi yang kurang baik antara PTS dan Kemristekdikti, yaitu melalui kopertis. Oleh sebab itu saya ingin ada mediasi dan pertemuan rutin antara Kopertis, Aptisi, ABP-PTDI, serta Kementerian," ujar Nasir ditemui di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Jumat (10/6).


Dia mengungkapkan, komunikasi yang kurang terjalin dengan baik menyebabkan kebijakan dari pusat tidak disampaikan dengan baik di daerah. Padahal, hal tersebut juga menyangkut pembinaan terhadap masalah-masalah di PTS.

"Supaya pembinaan PTS menjadi lebih baik. Jangan sampai ditemukan lagi perguruan tinggi yang abal-abal, dan sebagainya. Perguruan tinggi harus sehat, apalagi kita ada di era kompetisi sehingga kualitas harus dijaga," tuturnya.

Salah satu upaya memperbaiki hubungan antara Kemristekdikti dengan PTS se-Indonesia adalah dengan mengundang seluruh Kopertis beserta Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) dan Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP-PTSI) untuk melakukan rapat koordinasi PTS. "Pertemuan tersebut dilakukan sebagai upaya menjalin hubungan baik antara Kemristekdikti dengan PTS di Indonesia," sambungnya.

Rapat koordinasi tersebut melibatkan tiga direktorat jenderal di Kemristekdikti, yakni Ditjen Kelembagaan dan Dikti, Ditjen Sumber Daya Iptek Dikti (SDID), dan Ditjen Riset dan Pengembangan (Risbang). Mantan Rektor Terpilih Universitas Dipenogoro (Undip) itu berharap, pertemuan tersebut dapat menyelesaikan persoalan atau kendala yang masih dialami PTS.

"Dengan pertemuan ini jangan sampai ada konflik terjadi, misalnya di suatu yayasan dengan PTS. Karena hal tersebut mempengaruhi kualitas kelulusan," tukasnya. [sam]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya