Berita

net

Nusantara

Ekstasi Buatan Indonesia Pernah Laris Di Eropa

JUMAT, 10 JUNI 2016 | 19:54 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa berkisah tentang Indonesia 20 tahun lalu. Kala itu Indonesia dikenal sebagai negara produsen ekstasi yang disukai di pasaran Eropa.

Ketika itu, Khofifah masih menjabat ketua Komisi VIII DPR RI yang mencakup ruang lingkup agama dan sosial. Dia turut menghadiri Konferensi Badan Pengawas Narkotika Internasional atau International Narcotics Control Board (INCB) di Wina, Austria.

"Saya diundang ke INCB. Dua menteri dari Eropa menyebut bahwa ekstasi yang sangat disuka di negeri beliau adalah ekstasi produk Indonesia," ujar Khofifah di Balai Agung, Gedung Balai Kota Jakarta, Jumat (10/6).


Namun, Khofifah enggan menyebut negara Eropa mana yang saat itu ketagihan dengan ekstasi buatan Indonesia. Yang pasti, pengguna suka karena reaksi yang dihasilkan ekstasi buatan Indonesia begitu cepat.

"Apa yang membuat ekstasi Indonesia disukai, karena ada campuran racun tikus dan kaca yang digerus. Racun tikus itu kontraksi ke otak cepat, sedangkan kaca yang digerus ke ususnya yang cepat. Jadi reaksinya yang cepat," jelasnya.

Disayangkan Khofifah, pemerintah Indonesia sendiri telat menyadari bahwa sudah ada produsen ekstasi lokal yang mengekspor ke negara-negara di Eropa. Banyak pihak memercayai jika pil haram itu buatan luar negeri.

"Seringkali kita diberi informasi seperti itu. Ekstasi dari luar negeri mampir ke Indonesia. Padahal, kita saat itu sudah menjadi produsen," katanya.

Khofifah mengakui pemerintah terkadang telat menyikapi fakta yang ada lapangan. Hingga kemudian semakin memburuk baru bertindak. Padahal, menurut dia, pada 1987 ada kesepakatan semua negara anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (Asean) untuk fokus pada rehabilitasi bagi pengguna narkotika dan bahan obat berbahaya.

"1987 Asean sudah bersepakat fokus rehabilitasi, berarti korbannya sudah banyak. Ini loh keterlambatan kita di dalam menyikapi fakta lapangan," ucapnya.

Karenanya, untuk menghindari maraknya peredaran narkoba di Indonesia, Khofifah yang juga ketua umum PP Muslimat Nahdloatul Ulama (NU) menginstruksikan seluruh kader dapat menjadi laskar anti narkoba.

Ke depan, tiap desa ditargetkan memiliki tiga sampai lima perempuan yang menjadi pionir dan laskar dalam pencegahan serta pemberantasan narkoba. Diharapkan juga menjadi benteng bagi keluarga dari bahayanya. [wah]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya