Berita

ahok/net

Nusantara

Soal Banjir Rob, Ahok Gagal Paham!

JUMAT, 10 JUNI 2016 | 09:14 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok gagal paham menyikapi banjir rob yang merendam pesisir utara Jakarta.

"Ahok menganggap banjir rob yang terjadi menjadi bukti pentingnya proyek reklamasi. Padahal justru sebaliknya, karena musibah banjir rob yang kerap melanda pesisir pantai Jakarta seharusnya proyek reklamasi dibatalkan," kata Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Jakarta Timur, Adi Solihin, seperti dilansir dari RMOLJakarta.Com, Rabu (10/6).

Adi menjelaskan banjir rob diakibatkan oleh gelombang pasang yang merupakan peristiwa alam yakni gravitasi bulan dan matahari terhadap bumi.


Sementara saat ini kondisi ril daratan Jakarta semakin rendah akibat banyaknya gedung-gedung tinggi, ditambah faktor penggunaan air tanah yang sudah melebihi batas kewajaran.

Diprediksi para pakar, jika kondisi ini dibiarkan maka 10-20 tahun yang akan datang daratan Jakarta akan berubah menjadi lautan.

"Solusi tepat mengantisipasi kerugian yang dialami masyarakat pesisir akibat banjir rob adalah  membuat tanggul di pesisir pantai dengan ketinggian minimal 3,8 meter, bukan dengan membuat lahan reklamasi yang akan digunakan untuk pembangunan lahan property mewah," kata Adi.

"Reklamasi bukan solusi, justru cenderung mengarah perusakan alam lautan. Lahan laut tidak dikurangi saja bisa meluap ketika air laut pasang, apalagi daya tampung lahan lautan dikurangi dengan reklamasi. Apalagi reklamasi untuk lahan properti yang dapat mengakibatkan semakin rendahnya daratan Jakarta," sambung mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu.

Adi berharap Peraturan Daerah (Perda) tentang Rancangan Tata Ruang Wilayah dapat menjadi acuan dalam menata program pembangunan di wilayah ibu kota. Namun begitu dia mengingatkan Ahok peka terhadap keberadaan rakyat di pesisir dengan segera membangun tanggul di pesisir pantai dengan ketinggian yang sesuai dengan hasil penelitian para ahli kelautan.

"Bukan justru meratakan perkampungan pesisir dan memperjungkan kepentingan pengusaha dengan ingin tetap membangun reklamasi," tukas dia. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya