Berita

foto :net

Nusantara

BPK Temukan Potensi Rp 41 Miliar Dalam APBD DKI Tahun 2015

SABTU, 04 JUNI 2016 | 15:36 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

Kepala Inspektorat DKI Jakarta, Mery Erna Hani mengatakan, Laporan Hasil pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun 2015 umumnya berada pada kegiatan pengadaan, kekurangan volume dalam suatu kegiatan, keterlambatan penyerahan pengerjaan, dan sebagainya yang melibatkan pihak ketiga.

Namun, Meri belum bisa merincikan temuan yang paling besar, khususnya yang berindikasi kerugian keuangan daerah. Dia beralasan karena belum memegang LHP BPK.

"Saya sendiri belum memegang LHP BPK tapi sebelum diterbitkan, sejak Februari lalu BPK sudah menjelaskan kepada masing-masing pengguna anggaran atau perangkat daerah. Bahkan, ada beberapa temuan yang sudah dikembalikan," kata Merri saat dihubungi, Sabtu (4/6).


Menurut Mery, temuan-temuan tersebut tidak menjadi masalah apabila dalam dua bulan ke depan para pengguna anggaran sudah mengembalikannya.

Ke depan, kata dia, harus ada pengendalian dari Pemprov DKI agar temuan-temuan tersebut semakin berkurang. Selain itu, lanjut Mery, pengguna anggaran dengan pihak ketiga harus sama-sama memiliki itikad baik dalam melakukan kegiatan.

"Harus ada pengendalian, karena melibatkan pihak ketiga. Sistem e-katalog sebenarnya sudah mengurangi temuan meski belum sempurna. Pembangunan fisik yang kerap menjadi temuan, bisa jadi pengiriman barangnya terlambat," ucapnya.

Selain memberikan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) terhadap penggunaan keuangan Pemprov DKI tahun 2015, LHP BPK mengungkapkan ada 50 temuan senilai Rp 30,15 triliun  atau separuh anggaran dari Peraturan Gubernur 2015 senilai Rp 69,28 triliun.

Pertama temuan yang berindikasi kerugian daerah senilai Rp 41 miliar; kedua kekurangan penerimaan daerah Rp 5,8 miliar dan ketiga, administrasi Rp 30,11 triliun, salah satunya berupa aset dinas pendidikan Rp 15,2 triliun tidak dapat diyakini kebenarannya dan aset lainnya yang belum validasi Rp. 14,5 triliun.[wid]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya