Berita

basuki tjahaja purnama/net

Nusantara

Ahok: Ada Oknum PNS Tip-Ex Aset Jakarta

JUMAT, 03 JUNI 2016 | 17:34 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan pihaknya akan segera menindak lanjuti opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan BPK RI atas Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2015. Ahok sebelumnya mengakui, pencatatan laporan keuangan DKI memang sangat buruk.

Ahok menegaskan bahwa dirinya siap melaporkan oknum anak buahnya itu ke pihak kepolisian. Dia juga mencontohkan, kasus pemalsuan dan pencatatan laporan yang paling bermasalah adalah dalam pembelian lahan.

"Kalau memang ada faktor pidana ya bisa laporin. Misalkan ada pembelian lahan yang enggak jelas, kita bisa laporin (SKPD terkait). Iya dia bisa balikin atau beresin," ujar Ahok di Balaikota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (3/6).

Mantan Bupati Belitung Timur ini menyebut modus aksi pemalsuan yang dilakukan oknum PNS itu adalah dengan menghapus data aset lahan yang telah dibeli oleh Pemprov DKI. Sehingga lahan yang sebenarnya milik DKI, malah disebut sebagai tanah sewaan.

"Yang paling sering bermasalah itu pembelian tanah. Misalnya dia beli tanah aset yang sudah tercatat di kita. Ada oknum PNS yang malsuin dokumen. Itu tanah kita, aset kita, dia tipe-x, dia ganti bahwa itu bukan tanah kita," jelasnya.

Lebih parah lagi, kata Ahok, sudah sejak lama oknum PNS ini diduga sengaja membuang dokumen-dokumen aset sehingga saat terjadi gugatan oleh pihak tertentu, DKI Jakarta selalu kebingungan mencari bukti autentik. Hal itu pula yang menyebabkan Pemprov DKI selalu kalah gugatan soal sengketa lahan di pengadilan.

"Kita akan periksa lagi soal banyak sekali dokumen dokumen kita, aset kita yang dibuang, ditumpukin. Ini memang ada permainan oknum dari dulu," jelasnya.

"Tiap kali kita sidang kita bisa kalah, misal sertifikat asli kita enggak ada terus di pengadilan oknum hakimnya enggak mau terima karena enggak asli."

Ulah curang anak buahnya ini membuat Ahok meradang dan kecewa. Apalagi, pencatatan aset dan keuangan yang masih manual membuat pihaknya kerepotan mencari bukti.

Dia akan meminta pihak inspektorat untuk menindak lanjuti audit LHP 2015 oleh BPK sekaligus mengecek laporan pemalsuan tersebut. Ahok juga akan menggelar rapat bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait aset.

"Wah ini jahat udah satu set. Nanti saya mau rapat nih soal aset, bisa oknum PNS. Enggak ada elektronik aset bisa seenaknya tuh. Bisa dibuang," demikian Ahok. [sam]

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Pangkas Anggaran Kementerian, Prabowo Lebih Peduli Rakyat Kecil

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:30

Bursa Asia Menguat di Selasa Pagi

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:22

Guncangan Politik Rumania, Presiden Klaus Iohannis Pilih Mundur

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:19

Butuh 15 Regulasi Kewenangan Khusus Pasca Status Berubah Jadi DKJ

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:17

Jokowi Harusnya Tak Olok-olok SBY soal Hambalang

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:14

Kebijakan Trump Bikin Dolar AS Menguat di Selasa Pagi

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:05

Bursa Eropa Sumringah, Indeks Utama Kompak Naik

Selasa, 11 Februari 2025 | 08:42

Menuju Bahaya Oligarki

Selasa, 11 Februari 2025 | 08:29

Saham-saham Teknologi Melonjak, Bursa AS Ditutup Menghijau

Selasa, 11 Februari 2025 | 08:18

Mbak Ita dan Suaminya Dikabarkan Kembali Diperiksa Hari Ini

Selasa, 11 Februari 2025 | 08:10

Selengkapnya