Berita

net

Nusantara

Listrik Naik Jelang Puasa, Komisi VII Bakal Interogasi PLN

JUMAT, 03 JUNI 2016 | 02:30 WIB | LAPORAN:

Komisi VII DPR RI merasa kesal dengan langkah PT PLN (Persero) yang menaikkan tarif dasar listrik di Juni ini. Untuk itu, komisi yang membidangi energi itu akan memanggil direksi PLN ke Senayan untuk menginterogasi dan meminta pembatalan kenaikan tarif.

Diketahui, per 1 Juni kemarin, PLN menaikkan tarif listrik untuk 12 golongan pelanggan. Kenaikan itu sesuai skema adjustment alias penyesuaian dengan indikator harga minyak dunia, kurs rupiah terhadap dolar AS, dan inflasi yang dipakai PLN dalam beberapa waktu terakhir. Kenaikan sebenarnya tidak terlalu besar, untuk tegangan rendah naik Rp 11 per kwh, golongan menengah Rp 9 per kwh, dan golongan tinggi Rp 8 per kwh. Sedangkan untuk pelanggan bersubsidi, daya 450 dan 900 watt, tidak ada kenaikan tarif.

Wakil Ketua Komisi VII Fadel Muhammad mengatakan, pihaknya tetap menganggap kenaikan tarif tidak pantas, lantaran dilakukan menjelang ibadah puasa. Kenaikan, dianggap akan menambah beban masyarakat di tengah melambungnya harga bahan-bahan kebutuhan pokok.


"Timing kenaikannya tidak tepat," ucapnya, Kamis (2/6).

Selain itu, kata politisi senior Golkar ini, kenaikan tersebut tidak berimbang dengan pelayanan PLN kepada masyarakat. Sampai saat ini, masih sering terjadi pemadaman bergilir alias byar-pet. Atas dasar itulah, Komisi VII akan memanggil PLN.

"Jadi, kami akan panggil PLN untuk menjelaskan kebijakan mereka. Kami akan tahan, karena kenaikan ini jelas akan menambah beban masyarakat," jelas Fadel.

Untuk waktu pemanggilannya masih dibicarakan di internal Komisi VII. Dia akan mendorong agar pemanggilan itu dilakukan sesegera mungkin.

"Kami usahakan minggu depan sudah bisa memanggil PLN," beber Fadel.

Selain masalah kenaikan itu, ada beberapa hal lain yang akan dibicarakan. Pasalnya, Komisi VII mendapat banyak pengaduan mengenai kondisi di internal PLN yang masih semrawut.

"Tapi yang paling utama dalam pemanggilan itu adalah masalah kenaikan tarif," terang Fadel. [wah] 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya