Berita

tb hasanuddin/net

Bila Pancasila Dijalankan, Tatanan Masyarakat Baik Akan Tercipta

KAMIS, 02 JUNI 2016 | 07:30 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Pemikiran founding father Soekarno untuk menjadikan Pancasila sebagai ideologi negara bila dijalankan dengan benar, akan mampu menciptakan tatanan kehidupan masyarakat secara baik.  Ideologi Pancasila berbeda dengan paham yang dianut oleh negara lain, seperti liberalisme, komunisme, dan sosialisme. Bung Karno menggali ideologi tentang Pancasila digali dari kultur asli masyarakat Indonesia.

"Ideologi Pancasila bersumber dari budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri, kemudian disublimasikan menjadi suatu prinsip hidup kebangsaan dan kenegaraan bagi bangsa Indonesia," kata politikus PDI Perjuangan, Mayjen TNI (Purn), TB Hasanuddin, dalam keterangan beberapa saat lalu (Kamis, 2/6).

Arah dari ideologi Pancasila itu sendiri, menurut TB Hasanuddin, menjadikan Indonesia sebagai negara berdaulat penuh dan mempersatukan ke-Bhinneka Tunggal Ika-an. Buktinya, dengan adanya ideologi Pancasila, keragaman di Indonesia, dari suku, agama, dan budaya tetap terjaga dan harmonis.


Sumber-sumber yang ada di dalam Pancasila, ungkap TB Hasanuddin, juga terkandung nilai-nilai kultural dan religius. Oleh karena itu, terdapat kesesuaian secara korespodensi antara bangsa Indonesia dengan Pancasila sebagai suatu sistem.

"Pancasila juga mengakui kebebasan atas hak-hak masyarakat. Selain itu bahwa manusia menurut Pancasila mempunyai kodrat sebagai makhluk pribadi dan sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga nilai-nilai ketuhanan senantiasa menjiwai kehidupan manusia dalam hidup bernegara dan bermasyarakat," imbuh TB Hasanuddin.

Dengan demikian, sambung TB Hasanuddin, fakta perbedaan ideologi Pancasila dengan ideologi lainnya semakin jelas. Misalnya, dalam aspek politik dan hukum, Pancasila menjunjung tinggi keadilan dan keberadaan individu dan masyarakat . Sementara dari aspek ekonomi, Ideologi Pancasilamenekankan pentingnya peran Negara untuk tidak terjadi monopoli dan lain-lain yang merugikan rakyat.

Negara bertugas mensejahtrakan rakyatnya tapi tetap memberi ruang bagi masyarakat untuk ikut aktif dalam usaha usaha ekonomi .

Dari pandangan agama, TB Hasanuddin menegaskan, dalam ideologi Pancasila masyarakat bebas memilih agama. Agama harus menjiwai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

"Ketuhanan yang berbudaya diartikan bahwa semua orang bebas memeluk agamanya masing-masing, tapi walau berbeda dalam keyakinan tetap saling menghormati satu sama lain," kata TB Hasanuddin.

Melihat fakta itu, lanjut TB Hasanuddin, tak heran jika PDIP sedari awal sudah menjadikan Pancasila sebagai ideologi partai

"AD/ART PDIP mengandung nilai-nilai juang, gerak dan nafas kehidupan partai yang selalu bersumber pada Pancasila," ujar TB Hasanuddin.

Bahkan, PDI Perjuangan adalah partai yang pertama menyerukan agar pemerintah menetapkan tanggal 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila .

"Tapi secara pribadi saya heran, kalau kemudian ada segelintir orang yang berprasangka buruk, menuduh bahwa PDI Perjuangan adalah partai pendukung komunis. Tuduhan itu tendensius dan mengada-ada," katanya.

Dengan diresmikannya 1 Juni oleh pemerintah sebagai hari kelahiran Pancasila, TB Hasanuddin mengajak masyarakat untuk memahami Pancasila.

"Lalu yakini dan jadikanlah Pancasila sebagai pedoman hidup sehari hari dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara dalam menuju kehidupan yang lebih baik," demikian TB Hasanuddin. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya