Berita

Nusantara

Bentuk Badan Otorita, Pemda Diminta Singkirkan Ego Sektoral

RABU, 01 JUNI 2016 | 17:40 WIB | LAPORAN:

Dalam membentuk Badan Otorita destinasi khusus wisata, diperlukan sinergi antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat. Pemda juga diminta mengenyampingkan ego sektoral kedaerahan masing-masing.

Demikian disampaikan Deputi II bidang Sumber Daya Alam dan Jasa pada Kemenko Maritim dan Sumber Daya, Agung Kuswandono di Malang, Jawa Timur, (1/6).

Setelah Badan Otorita Danau Toba terbentuk, pemerintah selanjutnya akan membentuk Badan Otorita Bromo Tengger Semeru (BTS) yang melibatkan empat kabupaten, yakni Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Probolinggo.


Agung menegaskan hal yang paling sulit dalam membentuk Badan Otorita adalah jika masing-masing daerah membawa kepentingan masing-masing.

"Bromo dan Semeru ini milik Indonesia. Kita minta tidak ada ego sektoral, kalau masing-masing daerah mengembangkan sendiri, maka tidak akan jadi besar (BTS). Untuk itu kita membuat badan otorita yang bisa merangkul semua pihak," ujar Agung.

Nantinya, Badan Otorita diisi oleh perwakilan para kabupaten yang terlibat dan juga pemerintah pusat ikut campur karena sudah menyangkut regulasi. Pemerintah berharap dalam Badan Otorita nanti, tidak hanya daerah Malang yang dijadikan andalan wisata, tapi juga Lumajang, Pasuruan dan Probolinggo juga menyiapkan daerahnya.

"Yang penting pariwisatanya diangkat dulu. Pasti masyarakat akan menikmati. Saya ingin di Lumajang, Pasuruan Probolinggo juga menyiapkan di daerahnya ada apa. Jadi sebelum ke Bromo (wisatawan) ke sana dulu," jelas Agung.

Badan Otorita sendiri jika sudah terbentuk kelak, akan memiliki pegangan hukum yang kuat karena akan terbit Keputusan Presiden masing-masing Badan Otorita.

"Jadi powerful dan betul-betul menjadi satu care taker untuk semua kegiatan pariwisata. Yang mengelola  badan otoritas bisa dari Pusat dan Daerah atau kalau bisa kombinasi," demikian Agung. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya