Berita

Hukum

Rachma Heran La Nyalla Dan Budi Gunawan Diperlakukan Berbeda

RABU, 01 JUNI 2016 | 07:08 WIB

‎. Hukum di Indonesia semakin membuktikan hanya menjadi alat penguasa. Hukum berjalan dan berlaku sesuai dengan kepentingan penguasa saja.

"Akibatnya hukum bagai guilotine menghunjam ke bawah saja," kata tokoh nasional Rachmawati Soekarnoputri dalam keterangan beberapa saat lalu (Rabu, 1/6).

‎Pernyataan Rachma ini terkait dengan kasus yang kini membelit La Nyalla Mattaliti. Rachma heran Kejaksaan Agung bisa menerbitkan sprindik baru padahal tiga kali praperadilan sudah memenangkan La Nyalla.

‎Hal ini, sambung Rachma, berbeda dengan kasus Budi Gunawan. Bagi Budi Gunawan tidak ada sprindik baru yang diterbitkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). ‎

‎"Memang KPK keburu dikrimimalisasi tapi sebagai institusi, KPK yang telah menetapkan BG sebagai tersangka harusnya terus meneruskan kasus tersebut untuk mendapat kebenaran dan keadilan," ungkap Rachma.‎

‎Langkah ini juga harus dilakukan KPK, sambung Rachma, selain karena KPK itu lembaga anti-rasuah, juga agar KPK tak dicap sebagai ayam sayur. Apalagi, sambung Rachma, bukan rahasia lagi bila kasus BG sarat kepentingan "Teuku Umar" sampai Presiden Jokowi membentuk tim untuk menertibkan intervensi kemauan besar "Teuku Umar‎."

‎"Teuku Umar" adalah nama jalan di Menteng yang merupakan tempat tinggal Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. ‎[ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya