Berita

harambe/net

Dunia

Netizen Kecam Penembakan Gorilla Harambe

SELASA, 31 MEI 2016 | 00:10 WIB

Seekor gorilla di Kebun Binatang Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat terpaksa ditembak mati setelah menyeret bocah empat tahun yang terjatuh ke dalam kandang pada Minggu (29/5).

Tindakan itu memicu kemarahan banyak orang yang menyesalkan keputusan pengelola kebun binatang.

Setidaknya 2.000 orang menandatangani petisi di laman Change.org yang mengkritik tajam Departmen Kepolisian Cincinnati dan pihak kebun binatang untuk meletakkan hewan tersebut dan meminta pertanggungjawaban dari orang tua anak karena tidak melakukan pengawasan.


Berita media massa yang berjudul 'Justice for Harambe' menjelaskan bahwa gorilla yang ditembak mati merupakan gorilla dataran rendah dengan berat sekitar 181 kilogram. Memiliki nama Harambe dan merupakan spesies yang terancam punah. Pihak kebun binatang telah bermaksud menggunakan Harambe untuk pengembangbiakan.

Sebuah postingan blog di website People for the Ethical Treatment of Animals mempertanyakan mengapa tindakan untuk menembak mati gorilla itu perlu dilakukan.

"Seekor gorilla 17 tahun bernama Harambe sudah mati, dan seorang anak berada di rumah sakit. Mengapa?" tulis seorang blogger.

Sementara, saksi di tempat kejadian mengatakan bahwa anak itu berulang kali menyatakan ingin lebih dekat dengan habitat gorilla. Beberapa saat kemudian, anak itu merangkak melalui pembatas pagar dan jatuh sekitar 12 kaki ke dalam parit yang mengelilingi habitat gorilla dengan pengunjung, kemudian Harambe pun menangkapnya.

Presiden Kebun Binatang Thane Maynard mengatakan, kejadian itu adalah pertama kalinya dalam 38 tahun terakhir sejak pameran gorilla di Kebun Binatang Cincinnati diadakan. Di mana pengunjung tidak diperkenankan untuk terlalu dekat dengan kandang.

Maynard menambahkan, tim memutuskan untuk menembak mati gorilla bukan menggunakan obat penenang karena akan memakan waktu yang cukup lama untuk menunggu obat bereaksi ketika binatang itu dalam keadaan gelisah.

"Mereka membuat pilihan yang sulit namun mereka membuat pilihan yang tepat karena mereka telah menyelamatkan kehidupan seorang anak kecil," pungkas Maynard seperti dilansir Reuters (Senin, 30/5). [mic/wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya