Berita

Hukum

Susilowati: Sampai Kapan Pun Saya Menuntut Keadilan

SENIN, 30 MEI 2016 | 22:31 WIB | LAPORAN:

Susilowati Muchtar tak bisa melupakan insiden terbakarnya tabung sentinel hiperbarik di RSAL Mintohardjo pada 14 Maret lalu.

Sebab, pada peristiwa itu tak hanya suaminya saja yang menjadi korban. Selain  Edy Suwardy Suryaningrat, sang suami, putra kesayangannya yang baru lulus fakultas kedokteran Universitas Trisakti, Dimas Qadar Radityo juga  menjadi korban. Bapak dan anak tersebut tewas.

Pada 14 Maret lalu, gedung Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) lama di RS AL Mintohardjo, Jakarta Pusat, terbakar. Kejadian tersebut mengakibatkan 4 orang meninggal dunia. Korban meninggal tersebut adalah Irjen (Purn) Abubakar Nataprawira (65), Edi Suwandi, dr Dimas (28), dan Sulistyo (54).


Peristiwa itu terjadi pada pukul 13.00 WIB. Saat itu, RS sedang melakukan terapi yang dimulai pada pukul 11.30 WIB dengan tekanan 2,4 atmosfir. Pukul 13.10 WIB terlihat percikan api di dalam chamber. Operator dengan cepat membuka system fire, tapi api dalam chamber secara cepat langsung membesar dan tekanan dalam chamber naik dengan cepat. Akibatnya safety valve terbuka dan menimbulkan ledakan.

Pada pukul 14.00 WIB, korban dapat dievakuasi dan segera dibawa ke kamar jenazah RSAL Mintohardjo. Para petugas dan penunggu yang ada di Kamar Udara Bertekanan Tinggi (KUBT) langsung di evakuasi ke UGD RSAL Mintohardjo guna mendapat perawatan intensif akibat asap.

Namun Susilowati sepertinya belum mengikhlaskan kepergian Dimas. Sebab  menurut dia, Dimas tidak akan menjadi korban kalau saja tidak masuk ke dalam tabung terapi oksigen tersebut, apalagi oleh pihak penanggungjawab Chamber  Hiperbarik RSAL Mintohardjo, dr Merlin, Dimas masuk ke tabung sebagai pendamping bapaknya.

"Saya tidak terima kalau pihak RSAL Mintohardjo menyebut kalau Dimas masuk ke tabung itu sebagai pendamping. Dimas justru dipaksa masuk ke tabung," kata Susilowati kepada Kantor Berita Politik RMOL, seusai rapat  dengar pendapat antara Komisi IX DPR dengan pengelola RSAL Mintohardjo terkait kasus tersebut di gedung DPR, Senin (30/5).

Dengan suara terbata-bata dan mata berkaca-kaca, Susilowati masih mengingat terakhir kali anaknya menghubungi dirinya dan memberitahukan kalau dia menemani Bapaknya untuk terapi oksigen di RSAL Mintohardjo.

"Saya dan Dimas terus berkomunikasi dan dia mengatakan kalau  dipaksa masuk ke dalam tabung oksigen oleh operator bernama Winarti. Padahal Dimas tidak mau masuk," kata Susilowati.

Apa alasan Winarti memaksa Dimas masuk ke tabung? Dia tak tahu secara pasti. "Katanya gratis," ujarnya singkat.

Menurut dia, sebelum Dimas, sebelumnya sesi terapi oksigen pertama mantan Menteri Kelautan dan sesi kedua KASAL. Dan di dalam tabung menurut dia hanya ada seorang perawat yang bernama Mashuri.

Sedangkan Merlin sama sekali tidak terlihat saat peristiwa itu terjadi. Ketidakhadiran Merlin, sebagai penanggungjawab terapi itu sangat dia sesalkan dan dianggapnya sebagai pihak yang ikut bertanggungjawab atas tewasnya Dimas.

"Sebagai kepala Chambers Hiperbarik dia seharusnya setiap saat ada di lokasi sebab terapi oksigennya kan terjadwal. Tapi saat peristiwa itu dia tapi tidak ada," kata Susilowati setengah terisak.

Dia menambahkan kematian anaknya tersebut tidak akan bisa dia lupakan. Bahkan pihaknya terus mencari keadilan baik perdata dan pidana atas kelalaian RSAL Mintohardjo.

"Sampai kapan pun saya akan menuntut keadilan," tegasnya. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya