Berita

muhaimin iskandar dan marwan jafar/net

Hukum

TPPU NAZARUDDIN

KPK Politis Kalau Tak Periksa Cak Imin dan Marwan Jafar

SABTU, 28 MEI 2016 | 18:22 WIB | LAPORAN:

RMOL. Mantan Politisi Partai Demokrat, I Wayan Gede Pasek Suardika angkat bicara terkait "nyanyian" M. Nazaruddin soal adanya aliran dana dari Permai Grup ke sejumlah pihak, seperti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan MenDes PDTT Marwan Djafar.

Bagi Pasek, KPK sebenarnya tidak perlu  berpatokan pada "nyanyian" itu untuk melakukan pemeriksaan terhadap Cak Imin dan Marwan Jafar. Soalnya, KPK sudah menyita dokumen laporan aliran dana keuangan Grup Permai milik Nazar.

Pasek menegaskan, apabila KPK menunggu ada nama-nama yang disebutkan sejumlah pihak, itu malah terkesan politis.


"Kalau (KPK) mau jujur dan berlaku adil maka semua itu bisa ditelusuri. Bukankah Nazar kena TPPU sehingga aliran dananya bisa diikuti. KPK enggak seriusin laporan keuangan yang sudah lengkap itu, baik nama, jumlah, siapa yang bawa, hingga mata uangnya. Untuk apa menunggu disuruh ‘menyanyi’ baru digarap. Kesannya politis banget,” ujar Gede Pasek saat dikontak, Sabtu (28/5).

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini mengatakan, KPK seharusnya tidak tebang pilih dalam memanggil suatu pihak dalam menangani sebuah kasus. Apalagi, bukti-bukti pendukung sudah ada.

"Bukti laporan keuangan sudah ada, saksi-saksi ada, tetapi kan bertahun-tahun tidak ditindaklanjuti. Kalau sekarang nyasar orang-orang tertentu sementara nama lain yang dulu pernah disebut juga menguap tanpa diproses apapun, ya itu namanya politis,” kata dia.

Pasek mencontohkan, kasus TPPU yang melibatkan Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Kata dia,Grup Permai itu punya Anas tetapi anehnya tidak ada satupun aset Grup Permai yang disita dalam kasusnya.

"Malah yang disita tanah milik Ponpes yang dibeli sebelum Anas Urbaningrum jadi DPR. Banyak sekali keanehan. Tetapi itulah hukum kita saat ini. Sehingga sudah tidak menarik berharap penegakan hukum memang untuk keadilan. Karena masih saja politik dijadikan pertimbangan jalan atau tidak sebuah kasus,” demikian Senator asal Bali yang dekat dengan Anas Urbaningrum ini. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya