Berita

Nusantara

Ditolak Warga, Ahok Jadikan Jokowi Alasan Batal Resmikan RPTRA

KAMIS, 26 MEI 2016 | 15:33 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama (Ahok), membantah berita di media massa yang mengatakan dirinya batal meresmikan RPTRA di kawasan Koja, Jakarta Utara lantaran ditolak oleh warga.

Ahok mengaku sudah menyerahkan agenda peresmian RPTRA atau Ruang Publik Terpadu Ramah Anak itu ke Wakilnya, Djarot Saiful Hidayat.

Alibi Ahok, pagi tadi ia harus melepas kepergian Presiden Joko Widodo untuk kunjungan kenegaraan ke Jepang di Bandara Halim Perdanakusuma.


"Itu karena saya antar Pak Jokowi," sebut Ahok, saat dikonfirmasi wartawan di Balaikota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (26/5).

Dia juga mengungkapkan tidak ada laporan dari aparat intelijen soal penolakan
warga kawasan Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara itu.

Namun Ahok mengakui, ancaman dan penolakan bukan hal baru baginya. Contohnya, saat ia akan meresmikan RPTRA di kawasan Jakarta Barat. Dia tidak mau dipusingkan dengan kabar penolakan warga atas kedatangannya.

"Dulu juga bilang mau demo tolak saya, saya tetap datang. Enggak ada urusan, lo mau anti ya anti saja sama saya, saya mau resmiin RPTRA ya resmiin saja," pungkasnya.

Marak diberitakan, warga Kecamatan Koja, Jakarta Utara menyatakan menolak kedatangan Ahok untuk meresmikan RPTRA yang dibangun oleh PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk di Jalan Inspeksi RW 03,08,09 Kelurahan Rawa Badak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara pagi tadi.

Seruan penolakan sebelumnya disebar via pesan elektronik dan diperkuat dengan surat pemberitahuan persatuan warga yang menamakan diri Presidium Jaringan Masyarakat Koja Tolak Penggusuran.

Surat itu ditujukan ke Kapolsek Metro Koja. Dalam bukti surat yang didapatkan wartawan, tertera tandatangan dari unit Intelkam kepolisian setempat atas nama Aiptu Slamet Giri, yang menandakan bahwa surat itu sudah diterima oleh aparat intelijen keamanan. [ald]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya