Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli, menggelar rapat koordinasi untuk mensukseskan acara internasional Sail Selat Karimata pada bulan Oktober mendatang.
Rapat koordinasi itu bersama kepala daerah di empat provinsi, masing-masing Kalimantan Barat, Jambi, Kepulauan Riau dan Bangka Belitung
Dalam Sail Selat Karimata, pemerintah ingin menampilkan hal berbeda dibanding acara-acara serupa sebelumnya. Rizal berharap acara itu bermanfaat bagi provinsi penyelenggara, dalam bentuk pembenahan infrastruktur dan pembangunan, baik sebelum dan setelah acara.
"Kita ingin sama seperti Tour de Flores, manfaatnya buat masyarakat Flores luar biasa. Jalannya kita bikin mulus sepanjang 600 km karena ini event internasional. Flores dapat pemberitaan besar. Kita ingin berlakukan serupa Sail Teluk Karimata," ujar Rizal di Kantor Kemenko Maritim dan Sumber Daya, Jakarta, Kamis (26/5).
Dalam Rakor ini disepakati bahwa pemerintah akan fokus membangun dan memperbaiki jalan. Salah satunya pembangunan floating port atau pelabuhan terapung, dan juga kesediaan air bersih selama event berlangsung.
"Kami ingin ada kegiatan kompetisi. Kalau event saja enggak menarik. Kalau ada kompetisi, rakyat senang, bisa jagokan seseorang (dalam lomba), supaya kita belajar jadi bangsa pemenang," ucap Rizal.
Saat ini pemerintah menyiapkan antara lain yacht international competition, dragon boat, traditional boat berupa kapal phinisi, Kayong Boxing Competition, Asian Textile Competition, kompetisi duren dan kompetisi sambal.
"Biar bergairah, kami juga minta Kementerian Perindustrian ajari orang daerah packing durian supaya bisa diekspor," imbuh Rizal.
Persoalan yang akan dihadapi dalam event kali ini adalah persoalan akomodasi penginapan bagi peserta dan para turis yang hadir. Pasalnya, tempat-tempat diselenggarakannya Sail Selat Karimata seperti Kayong di Kalimantan Barat, kekurangan hotel untuk tempat penginapan. Untuk mengatasinya, Rizal memiliki solusi jitu yakni menyediakan kapal milik TNI dan Pelni untuk dijadikan tempat penginapan terapung di sekitar kegiatan.
"TNI dan Pelni kami minta sediakan hotel temporer. Kami juga minta disediakan videotron supaya rakyat bisa menyaksikan event. Ada sendratari kolosal, kami cari koreografer terbaik karena ini akan melibatkan tiga budaya, yakni Melayu, China dan Dayak," terang Rizal.
[ald]