Berita

Rhoma Partai Idaman:net

Politik

Jangan Sampai Bubar Begitu Pemilu Kelar

Partai 'Bau Kencur' Sebaiknya Matangkan Dulu Konsolidasi
KAMIS, 26 MEI 2016 | 09:19 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Partai 'bau kencur' yang lagi berjuang mendapatkan legalitas badan hukum dari Kementerian Hukum dan HAM diingatkan untuk tidak berambisi ikut Pemilu 2019. Dalam beberapa kali pemilu, partai baru yang ngotot ikut pemilu terkubur dengan sendirinya setelah gagal masuk parlemen.

Sejak lusa kemarin, Kementian Hukum dan HAM (Kemenkumham) resmi membuka pendaftaran partai politik untuk mendapatkan legalitas badan hukum. Tercatat enam parpol an­tusias mendaftar. Enam parpol tersebut adalah Partai Rakyat, Partai Pribumi, Partai Idaman, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Indonesia Kerja, dan Partai Beringin Karya.

Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Masykurudin Hafidz mengingatkan, partai baru jangan terburu-buru berpikir untuk ikut pemilu. Kata dia, keberadaan partai politik tidak hanya ditan­dai dengan adanya dokumen administrasi dan kelengkapan kepengurusan saja. Namun, partai juga harus memiliki kader militan sebagai ujung tombak penyerap aspirasi dan "speaker"  gagasan program kepartaian.


"Penataan pasukan yang riil ada di lapangan dengan standar pengetahuan politik kebijakan yang baik menjadi syarat utama bagi partai politik baru," ujar Masykurudin melalui keteran­gan tertulis yang diterima Rakyat Merdeka, kemarin.

Apalagi, kata dia, merekrut kader yang militan bukanlah perkara mudah bagi partai "bau kencur'. Dia bilang, parpol yang sudah eksis saja, masih terkendala dengan sumber daya kadernya yang potensial.

Namun, lanjut dia, justru di sinilah tantangan bagi partai-par­tai baru tersebut. Para partai 'bau kencur' harus bisa membuktikan terlebih dahulu bahwa partainya bisa terkonsolidasi di seluruh daerah dengan pintu yang selalu terbuka untuk masyarakat, pen­gurus yang menyerap aspirasi dengan baik, dan kader-kader militan yang handal.

"Banyaknya jumlah daerah kepengurusan juga menjadikan partai politik harus bekerja keras untuk melakukan konsolidasi hingga disebut partai nasional," katanya.

Ia berharap partai-partai baru yang nantinya diloloskan oleh Kemenkumham, fokus membangun barisan kader-kader partai dengan melakukan rekruitmen dan mendidik kader yang berintegritas.

"Dalam beberapa kali pemilu legislatif pasca reformasi, su­dah sangat banyak partai baru yang bermunculan. Tapi setelah pemilu kelar, ikut selesai juga keberadaan partai-partai baru tersebut," kata Masykurudin.

Direktur Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti menilai partai baru sulit bersaing den­gan partai yang sudah lama eksis dalam dunia perpolitikan Indonesia. Selain faktor basis massa, masalah finansial men­jadi kendala besar bagi partai 'bau kencur' untuk melawan para seniornya di pemilu.

"Politik kita masih berdasar­kan uang. Ini menjadi persoalan parpol baru untuk eksis dalam dunia politik," katanya.

Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly men­egaskan, legalitas hukum yang akan dikeluarkan institusinya bukanlah tiket bagi partai baru untuk ikut Pemilu 2019. Untuk ikut pemilu, kata menteri asal PDIP itu, parpol baru masih mengikuti rangkai verifikasi lain yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Kalau lolos itu kan badan hukumnya. Nanti di Undang-Undang Pemilu ada lagi per­syaratan mengikuti pemilu. Itu verifikasi berikutnya, menurut Undang-Undang Pemilu," kata Yasonna.  ***

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya