Berita

ilustrasi/net

Dunia

Microsoft Merampingkan Unit Bisnis Ponsel Canggih

KAMIS, 26 MEI 2016 | 02:45 WIB

RMOL. Microsoft Corp. mengumumkan rencana perampingan unit bisnis ponsel canggih (smartphone), yang akan berdampak terhadap 1.850 pekerjaan. Microsoft akan membukukan biaya penurunan nilai aset (impairment) dan restrukturisasi sekitar $950 juta. Sekitar $200 juta dari nilai tersebut akan berkaitan dengan pembayaran pesangon.

"Kami memfokuskan kegiatan bisnis telepon genggam yang menjadi keunggulan perusahaan  dengan sejumlah perusahaan yang menghargai keamanan, pengelolaan dan kemampuan Continuum , dan pelanggan yang juga mengutamakan hal serupa," kata CEO Microsoft, Satya Nadella dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Rabu (25/5).

"Kami akan tetap berinovasi pada berbagai jenis perangkat dan layanan cloud di seluruh platform seluler."


Microsoft sudah mempersiapkan segala kemungkinan bahwa kebijakan ini akan berdampak terhadap pengurangan 1.350 pekerjaan di Microsoft Mobile Oy, Finlandia, serta hingga 500 pekerjaan lain di dunia.

"Para pegawai yang bekerja di Microsoft Oy, unit bisnis Microsoft pada bidang penjualan yang berbasis di Espoo, tidak termasuk dalam rencana pengurangan pegawai," jelas Satya.

Sebagai dampak dari kebijakan tersebut, Microsoft akan membukukan biaya penurunan nilai aset pada kuartal keempat dalam tahun fiskal 2016, dalam segmen More Personal Computing, sehubungan dengan rencana perampingan bisnis telepon ini.

Dia menambahkan, berbagai tindakan yang terkait dengan pengumuman hari ini ditargetkan tuntas secara substantif pada akhir tahun ini dan selesai secara keseluruhan pada Juli 2017, pada akhir dari tahun fiskal perusahaan yang berikutnya.

"Informasi lebih lanjut mengenai biaya-biaya tersebut akan tersedia dalam pengumuman kinerja keuangan Microsoft pada kuartal keempat, 19 Juli 2016, serta Laporan Tahunan perusahaan tahun 2016 dalam Formulir 10-K," tandasnya. [sam]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya