Anak perusahaan PT Jakarta Propertindo (Jakpro), PT Jakarta Utilitas Propertindo akan membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan Memiotec Indonesia yang merupakan perusahaan affiliasi dari Memiotec Singapura.
Direktur Utama (Dirut) PT Jakarta Utillitas Propertindo (JUP), Chairul Hakim mengatakan perusahaan patungan tersebut dibentuk untuk membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) atau Water Treatment Plant (WTP) di Hutan Kota, Penjaringan, Jakarta Utara.
"WTP Hutan Kota ini dibangun untuk mengolah air sungai di Kanal Banjir Barat (KBB) menjadi air bersih. Kemudian air bersih ini akan didistribusikan oleh operator PDAM Jaya, yakni Palyja,†ujar Chairul di BalaiKota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (25/5).
Nantinya dalam perusahaan patungan tersebut, besaran saham PT Jakpro ada sebanyak 60 persen dan Memiotec sebesar 40 persen. Untuk membangun WTP tersebut dibutuhkan investasi sebesar Rp 112 miliar.
Kami kan perlu mitra. Sahamnya kami harus jadi mayoritas. Karena PT JUP tidak pengalaman dalam membangun WTP dan nggak punya teknologi. Makanya kami tenderkan. Ada peserta dari Jepang, Singapura dan Jerman. Ternyata yang menang dari Singapura, Memiotec,†ungkapnya.
Dengan membangun WTP tersebut, artinya PT JUP akan menjadi produsen air curah. Kemudian, air curah ini pun dijual ke operator Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya. Karena daerah tersebut merupakan area layanan Palyja, maka penjualan air curah ditawarkan ke Palyja. Rencananya, air curah itu akan dijual ke Palyja sebesar Rp 2.700 per meter kubik.
Kapasitas air curah yang dihasilkan dalam WTP Hutan Kota ini mencapai 500 liter per detik. Memang dirasakan masih sangat minim untuk memenuhi kekurangan kebutuhan air bersih di Jakarta. Total kebutuhan air bersih di Jakarta sebesar 28.000 liter per detik. Hingga saat ini, air bersih yang disuplai ke warga baru mencapai 19.000 liter per detik. Masih ada kekurangan air bersih sebanyak 9.000 liter per detik.
[zul]