Berita

johan silalahi/net

Politik

Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla, Ada Apa Dengan Cinta?

SELASA, 17 MEI 2016 | 12:46 WIB | OLEH: JOHAN O. SILALAHI

UNTUK pertama kalinya, setelah sekian lama, saya memaksakan diri untuk menonton film Indonesia, Ada Apa Dengan Cinta. Mungkin saja hati saya tergerak karena penasaran dan bangga.

Katanya AADC 2 sudah sejajar dengan film-film Holywood kesukaan saya. Atau bisa juga karena saya sedang jenuh dan letih menunggu Reshuffle Kabinet 2.

Film ini memang luar biasa. Saya baru bisa menontonnya pada pertunjukkan terakhir saat malam sudah tiba. Ini rekor luar biasa bagi saya. Biasanya jika menonton di bioskop pada malam hari bersama istri dan anak-anak saya, pada pertengahan film saya sudah tidur terlena. Selalu dibangunkan istri dan anak-anak saya saat film usai sudah.

Ternyata, karena kisah cinta Rangga dan Cinta, saya bisa terus terjaga tidak bosan-bosannya memelototi Cinta. Saya harus mengakui bahwa Cinta itu luar biasa. Cinta bisa menjadi salah seorang perempuan indah idola saya. Jujur Saya lebih terpesona kepada Cinta daripada Rangga. Walaupun ada kemiripan puitis dan romantisnya Rangga dengan saya, tetapi saya ingin memberitahu Rangga agar selalu membukakan pintu mobil untuk Cinta, atau selalu pegang erat tangan Cinta saat mendaki dan menuruni tebing berbahaya.

Tapi tidak pada tempatnya jika kita terus membahas kisah cinta Rangga dan Cinta. Saya tertegun ketika Rangga dan Cinta saling bercerita, bahwa mereka mencoblos pilihan politik yang sama pada Pemilu (Pilpres) yang lalu.
Berdasarkan data, fakta dan logika, maka prediksi saya pilihan politik Rangga dan Cinta sama dengan pilihan politik saya. Ada sedikit perasaan bangga di hati, artinya Rangga dan Cinta sudah mengikuti pilihan hati saya. Sudah menjadi catatan sejarah, saya ikut berkiprah menjadi konseptor dan total membantu hingga terpilihnya Presiden Jokowi berpasangan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Yang perlu menjadi perhatian kita, mengapa Rangga sampai bilang ke Cinta bahwa mereka sama-sama kecewa dan menyesali pilihan politik mereka saat Pemilu (Pilpres) dulu kala?

Yang terhormat Bapak Presiden Jokowi dan Bapak Wakil Presiden Jusuf Kalla, mohon jangan kecewakan saya, Cinta dan Rangga. Dalam pertemuan di kediaman Bapak Jusuf Kalla, saya sudah mengingatkan agar Jokowi-JK menggalang koalisi partai pendukung minimal 60 persen kursi di parlemen. Kala itu ada Ketua Umum Partai Nasdem Bang Surya Paloh dan Bung Setya Novanto (yang baru dipercaya jadi Ketua Umum Partai Golkar).

Ketua Umum PAN dan Ketua Umum Golkar sudah menyatakan resmi ikut bergabung menjadi partai pendukung pemerintahan Jokowi-JK. Segera tunaikan dan wujudkan janji-janji politik Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla. Kita sudah tidak sabar menunggu reshuffle kabinet kedua. Jangan biarkan kita terus bertanya, Ada Apa Dengan Cinta?

*penulis adalah pendiri Negarawan Center

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya