Berita

ilustrasi/net

Sayang Bila Golkar Tak Pilih Ketum Berdasar Rekam Jejak Dan Visi Misi

SABTU, 14 MEI 2016 | 17:42 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Terbosan Partai Golkar memfasilitasi calon ketua umum dalam Munaslub Bali untuk menyampai visi dan misi patut diapresiasi. Namun demikian, hal ini akan menjadi sia-sia bila ternyata politik transaksional masih pertimbangan utama, dan bukan didasari karena rekam jejak dan visi-misi sang calon.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda. Hanta memastikan, apabila orang-orang Golkar bisa menghilangkan politik transaksional,  maka proses yang ada pasti berguna bagi masa depan Golkar.

"Tradisi baru Golkar ini paripurna bila pemiihan ketua umum berdasar visi misi dan rekam jejak. Agar ada ketersambungan. Kalau tak ada, ya itu basa basi," kata Hanta Yuda beberapa waktu lalu (Sabtu, 14/5).


Golkar juga, sambungnya, harus bisa memastikan lebih otonom dan mandiri serta lepas dari pengaruh serta intervensi pihak eksternal. Artinya, secara prinsip, masa depan Golkar menjadi dasar pertimbangan dalam memilih ketua umum.

"Silahkan pilih berdasar rekam jejak dan visi misi. Jangan karena faktor transaksional atau eksternal. Point saya, apakah Golkar mau melanjutkan tradisi lama karena kekuatan uang? Atau karena tradisi baru? Kalau model lama, ya jadi sia-sia," tegasnya.

Untuk diketahui, ada delapan nama calon ketua umum. Dari nomor urut 1 hingga 8 adalah Ade Komarudin; Setya Novanto; Airlangga Hartarto; Mahyudin; Priyo Budi Santoso; Aziz Syamsuddin; Indra Bambang Utoyo; dan Syahrul Yasin Limpo. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya