Berita

net

Nusantara

Cegah Kekerasan Anak, Tanam Nilai Agama Dan Pancasila

RABU, 11 MEI 2016 | 22:32 WIB | LAPORAN:

Mencuatnya berbagai kasus kekerasan seksual terhadap anak di Indonesia, bahkan beberapa kasus pelakunya juga masih di bawah umur menjadi sinyal makin pudarnya nilai agama, budi pekerti, dan Pancasila dalam setiap sendi kehidupan.

Wakil Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris mengatakan, semua lini kehidupan mulai dari keluarga, sekolah, lingkungan harus berbenah diri bergerak bersama memerangi kekerasan terhadap anak. Dengan menjadikan pendidikan agama, budi pekerti, dan nilai Pancasila sebagai landasan berpikir dan bertindak.

"Kita, orang dewasa ini harus memulai duluan. Apapun peran kita, baik sebagai orang tua, guru, tokoh masyarakat, wakil rakyat, pejabat negara tindak tanduk kita harus mencerminkan nilai-nilai agama, budi pekerti, dan kelima sila Pancasila. Anak-anak kita akan mencontoh orang dewasa yang menjadi panutan. Kasus Yuyun, di mana sebagian pelaku adalah anak-anak adalah akibat mereka tidak punya panutan," jelasnya dalam Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Jakarta, Rabu (11/5).


Menurut senator asal Jakarta itu, pemerintah harus segera menyiapkan sistem perlindungan anak melalui pelibatan masyarakat. Serta mulai menerapkan pendidikan agama, karakter, budi pekerti, dan nilai-nilai Pancasila sejak dini. Sistem perlindungan anak dengan pelibatan penuh masyarakat sangat efektif mencegah terjadinya kekerasaan.

"Selain keluarga, peran institusi pendidikan juga penting. Harus ada sistem perlindungan anak yang terorganisir sebagai tindakan pencegahan. Sekolah yang jaringan sampai ke lapisan paling bawah masyarakat bisa difungsikan untuk mengkampanyekan anti kekerasan terhadap anak," ujar Fahira.

Dia menambahkan, pendidikan agama, budi pekerti dan nilai Pancasila menjadi roh bagi institusi pendidikan untuk melahirkan generasi anti kekekerasan seksual lewat berbagai pengetahuan tambahan, Misalnya penerapan kurikulum anti kekerasan seksual, kesehatan reproduksi, atau program ekstra kurikuler yang berbasis pembentukan karakter.

"Dunia pendidikan kita bisa berperan mengurai persoalan ini. Selain menjadi tempat diskusi buat siswa, sekolah juga menjadi motor untuk menggerakkan orang tua agar mengarahkan anak-anaknya tetap memegang teguh prinsip nilai agama dan Pancasila," demikian Fahira. [wah] 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya