Berita

net

Nusantara

Ketahanan Keluarga Kunci Mencegah Kekerasan Anak

RABU, 11 MEI 2016 | 20:56 WIB | LAPORAN:

Kasus kekerasan seksual terhadap anak sudah seperti penyakit kronis yang menjangkit kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Salah satunya terlihat dari kasus penganiayaan, pemerkosaan, serta pembunuhan terhadap YN (14) di Bengkulu yang menjadi perhatian publik.

"Kasus YN ini merupakan gambaran kedaruratan yang ada di Indonesia yang menyentuh nasib masa depan generasi penerus bangsa," kata anggota Komisi VIII DPR RI Rahayu Saraswati Djojohadikusumo kepada redaksi, Rabu (11/5).

Menurut politisi Partai Gerindra yang akrab disapa Sara itu, untuk menyelesaikan masalah kekerasan seksual terhadap anak harus dilihat dari akar permasalahan. Sehingga, pemerintah dan DPR khususnya Komisi VIII yang membidangi masalah perempuan dan anak bisa membuat regulasi yang tepat dalam mengurangi hingga menghilangkan angka kekerasan seksual terhadap anak. Serta memberikan efek jera terhadap para pelakunya.


"Kita harus melihat akar permasalahannya agar kita bisa membuat regulasi yang tepat. Dalam kasus YN kita bisa melihat bahwa para pelakunya mengkonsumsi minuman keras sebelum melakukan aksi kejinya, padahal beberapa di antara mereka berusia 16 dan 17 tahun yang masuk dalam kategori anak di bawah umur," tuturnya.

Fenomena tersebut memunculkan pertanyaan bagaimana anak-anak dapat mengakses minuman keras dan pornografi. Lalu bagi pelaku yang sudah di atas 18 tahun dikatakan putus sekolah dan tidak mempunyai pekerjaan dari mana mendapatkan uang untuk membeli minuman keras tersebut.

"Hal seperti itulah yang harus kita cari penyelesaiannya. Apakah karena faktor kemiskinan yang membuat para pelaku melakukan aksi kejinya karena tidak mendapatkan pendidikan yang baik karena biaya pendidikan yang tinggi. Ditambah lagi tidak memiliki pekerjaan yang membuat mereka tidak memiliki aktifitas positif, tidak adanya fasilitas untuk anak dan remaja menyalurkan energi untuk hal positif, atau ada faktor lain," jelas Sara.

Yang pasti, lanjutnya, peran orang tua, guru, tokoh agama dan semua elemen masyarakat menjadi kunci mencegah tindakan negatif yang dilakukan pelaku kejahatan seksual, terlebih pelakunya sebagian besar adalah remaja. Sehingga regulasi yang dibuat hanya menjadi alat pendukung saja untuk memberikan efek jera bagi pelaku kekerasan seksual terutama terhadap anak.

"Sebab kunci dari itu selain dari pemberian hukuman yang dapat memberikan efek jera bagi para pelaku. Juga dibutuhkan pendidikan moral, etika dan budaya terhadap seluruh lapisan masyarakat agar tidak ada lagi pelaku kekerasan seksual terutama terhadap anak," beber Sara yang juga aktivis perempuan di Yayasan ParTha.

"Ketahanan keluarga berdasarkan fondasi moral dan etika yang kuat kembali menjadi fokus penting atas permasalahan yang terus menghantui negara ini. Dan ini pun sudah dan sedang terus diperjuangkan di DPR RI melalui Komisi VIII melalui rapat kerja dengan mitra-mitra terutama dengan Kementerian Agama," tutup Sara. [wah]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya