Berita

Nusantara

Kapal Spirit Of Majapahit Telan Rp 2 Miliar

RABU, 11 MEI 2016 | 12:54 WIB | LAPORAN:

Kapal layar Spirit of Majapahit yang terbuat dari kayu, dibuat di Pantai Selopeng, Kabupaten Sumenep, Madura.

Kapal tersebut sejatinya sudah dipersiapkan sejak tahun 2010 lalu untuk berlayar menuju negeri Sakura, Jepang. Namun pada ekspedisi pertama, kapal tersebut gagal berlabuh di Jepang lantaran diterjang ombak besar di perairan Filipina.

Hari ini, kapal yang didesain sesuai dengan bentuknya di abad ke 13 di era Kerajaan Majapahit ini kembali memulai petualangan mengarungi samudera menuju Jepang.


Kapal Spirit of Majapahit sudah banyak mendapat perbaikan, untuk menunjang performanya sebagai kapal layar di laut.

Deputi IV Kemenko Maritim dan Sumber Daya, Syafrie Burhanuddin, membeberkan, biaya pembuatan kapal Spirit of Majapahit sebesar Rp 2 miliar. Biaya sebesar itu sudah termasuk biaya perawatan kapal semenjak rampung hingga saat ini kembali siap berlayar kembali.

"Kalau biaya perjalanan ke Jepang, total semuanya, termasuk logistik, dan bahan bakar, selama 2 bulan perjalanan, mencapai Rp 1 miliar," ujar Syafri di Jakarta, Rabu (11/5).

Biaya pembuatan kapal Spirit of Majapahit, termasuk biaya perjalanannya berlayar menuju Jepang, ditanggung oleh Yayasan Majapahit, yang merupakan yayasan pencinta Majapahit dari Indonesia dan Jepang.

Ide pelayaran ini sendiri sudah mengemuka sejak tahun 2010 lalu saat digelar seminar Kerajaan Majapahit yang dilakukan oleh para akademisi dari beberapa Universitas di Indonesia.

"Kemenko Maritim bantu-bantu untuk biaya persiapan kapal, seperti pelampung, radio dan kelengkapan lainnya," kata Syafrie.

Para awak kapal yang berjumlah 9 orang ini akan akan menjalani misi negara Ekspedisi Spirit of Majapahit dan singgah di beberapa negara tetangga seperti Brunei Darussalam, Filipina, Taiwan, hingga berlabuh di Okinawa, Jepang.

Akhirnya kapal ini akan dijadikan monumen peringatan hubungan Indonesia-Jepang yang sudah berlangsung sejak era kejayaan Majapahit. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya