Berita

andi eka sakya/net

Nusantara

BMKG Gandeng Media Dan Stakeholder Untuk Penyebaran Informasi Dini

RABU, 11 MEI 2016 | 09:45 WIB | LAPORAN:

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bekerjasama dengan berbagai pihak seperti pemerintah, perguruan tinggi, lembaga riset, serta lembaga swadaya masyaraka untuk mengurangi resiko bencana.

Demikian disampaikan Kepala BMKG, Andi Eka Sakya di depan puluhan media massa dan stakeholders  dalam kegiatan Sosialisasi Bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika di kota Pekanbaru, Riau.

Andi menjelaskan, BMKG telah membangun dan menambah jaringan pengamatan cuaca, iklim, gempa bumi yang nantinya dapat segera melakukan penyebaran peringatan dini.


"Seperti yang kita ketahui bahwa wilayah Indonesia terletak di garis khatulistiwa serta di diapit dua benua dan samudera serta dilalui tiga lempengan dunia, yaitu Eursia, Indo Australia dan Pasifik. Kondisi inilah yang menyebabkan Indonesia sering terjadi fenomena cuaca dan iklim," paparnya.

Tak hanya itu, imbuh Andi, Indonesia pun merupakan wilayah yang rawan gempa bumi dan tsunami.Tahun lalu, kejadian fenomena el nino membawa dampak negatif terhadap beberapa wilayah seperti kekeringan di Jawa, Sulawesi Selatan, Lampung, Bali, NTB dan NTT.

Kota Pekanbaru di Riau merupakan salah satu wilayah yang terkena dampak dari kebakaran hutan dan lahan. Akibat kejadian ini telah membawa dampak di berbagai sektor, seperti sektor transportasi, sektor kesehatan, dan sektor perekonomian.

Terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan, kata Andi, BMKG selalu  menginformasikan kejadian kebakaran hutan dan lahan di tiap wilayah, serta meningkatkan koordinasi antara stakeholders terkait pengendalian kebakaran hutan. Salah satunya dengan mengeluarkan Instruksi Kepala Badan 04/IX/2015/ tentang langkah antisipasi dalam rangka mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan bencana asap, imbuh Andi Eka.

"Tingginya resiko bencana dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tidak adanya pemahaman mekanisme fenomena terjadinya bencana alam; semakin rentannya daya dukung alam; tidak tersedianya sistem peringatan dini, dan ketidakberdayaan masyarakat," tambah Andi Eka.

Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Wahju Adji berharap melalui kegiatan sosialiasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika nantinya, baik pemerintah daerah dapat mengambil langkah-langkah konkret guna mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi untuk kepentingan masyarakat luas terhadap informasi yang diberikan BMKG.

Selain itu, lanjut Wahyu media massa dapat mengemas suatu berita dari bahasa teknis ke bahasa yang lebih sederhana, lugas dan mudah dicerna sehingga masyarakat dapat paham dan mengerti terhadap informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika secara benar.

Sementara, Gubernur Riau Arsyadjuliadi Rachman saat membuka acara sosialisasi mengutarakan bahwa pihaknya selalu melakukan koordinasi dengan Stasiun Meteorologi Sultan Syarif Kasim II pekanbaru terkait informasi potensi titik api (hot spot) serta penyebaran asap jarak pandang, terutama untuk kepentingan penerbangan.

Ia menambahkan, tak hanya itu, BMKG secara periodik memberikan informasi tentang cuaca, iklim, dan gempa bumi kepada pemerintah kota/kabupaten dan provinsi yang notabene merupakan salah satu wilayah yang rentan terhadap adanya potensi cuaca ekstrim dan banjir.

Ke depannya, lanjut Arsyad, akan dibuat Badan Restorasi Gambut di Riau dan laboratorium restorasi gambut sebagai langkah kesipasiagaan penanganan kebakaran hutan dan lahan.

Kegiatan yang berlangsung Selasa (10/5) kemarin itu, menghadirkan narasumber yaitu, Kepala Stasiun Meteorologi klas I Pekan Baru, Kepala Bidang Informasi Iklim, Kepala Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG dan Kepala Bidang Informasi Citra Satelit Inderja serta perwakilan dari media cetak, Danrem 0135 Wirabima dan Kapolda Provinsi Riau.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya