Minuman keras oplosan kembali menebar maut. Kali ini korbannya seorang remaja yang usianya masih di bawah umur. Ia bernama Kiki Ariandi (15), warga Tenjowaringin, Salawu Kabupaten Tasikmalaya. Sementara temannya Opik (15), kritis dan kini masih dalam perawatan medis puskesmas setempat.
Kiki dan Opik sebelumnya menenggak miras opolosan di Cilawu, Garut. Keduanya menenggak miras oplosan yang dicampur minuman penambah stamina.
Namun ketika hendak pulang ke rumahnya, kondisi keduanya mabuk berat dan nyaris tidak bisa berjalan. Kiki menghembuskan napas terakhir, kemarin siang, di rumahnya
Sementara Opik kondisinya kritis dan dibawa ke puskesmas di daerah Cilawu, Garut.
Menurut Kapolsek Salawu AKP Budiman, jasad Kiki, dikebumikan di Kampung Ciburuh Desa Tenjowaringin.
Ditambahkan Budiman, Kiki dan Opik masih berusia pelajar SMP. Namun keduanya sudah tidak sekolah. Mereka dikeluarkan dari sekolah masing-masing.
Sekretaris Desa Tenjowaringin Nanang Suprapto menyebutkan kedua korban pergi bermain ke Desa Sukamaju Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut. Desa tersebut berada di perbatasan antara Kabupaten Tasik dan Garut.
Usai pesta miras keduanya kembali ke Desa Tenjowaringin menggunakan sepeda motor. Berboncengan. Keduanya mabuk berat. Sempoyongan. Di tengah perjalanan, keduanya berhenti di sebuah warung untuk membeli rokok. Di sana, Kiki muntah-muntah, sementara Opik lemas tak berdaya.
Sepulangnya dari Garut kondisi Kiki semakin parah. Kiki meninggal dunia di rumahnya. Sementara Opik sempat dibawa ke puskesmas.
Informasi dihimpun menyebutkan Kiki dan Opik dikeluarkan dari sekolahnya karena sudah beberapa kali melanggar tata tertib di sekolah. Keseharian dua remaja ini biasa nongkrong di warnet dan suka menggunakan sepeda motor ke sana kemari. â€Mereka tidak memiliki pekerjaan. Pengangguran dua-duanya setelah dikeluarkan dari sekolahnya," kata Nanang.
[zul]