Berita

net

Nusantara

UNBK, Antara Gengsi Dan Harga Diri

SELASA, 03 MEI 2016 | 19:18 WIB | LAPORAN:

Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) atau Computer Based Test (CBT) mulai dikenalkan di Indonesia sejak 2014. Akan tetapi, berbagai kendala masih terjadi, terutama akibat infrastruktur baik yang berkaitan dengan dunia pendidikan maupun tidak berkaitan langsung.

Tidak meratanya jaringan listrik, ketersediaan peralatan hingga kemampuan sumber daya manusia adalah beberapa contoh persoalan yang dihadapi dalam pelaksanaan UNBK secara nasional.

Praktisi pendidikan Indra Charismiadji menjelaskan, memasuki era pendidikan abad 21, pendidikan berbasis teknologi merupakan keharusan agar bangsa Indonesia bisa bersaing di berbagai bidang. UNBK merupakan satu upaya semakin mendorong berbagai pihak meningkatkan literasi terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), bukan saja buat siswa, juga buat guru, kalangan dunia pendidikan dan masyarakat luas.


Dia mengakui jika UNBK merupakan salah satu cara agar kualitas pendidikan Indonesia setara dengan negara lain di Asia Tenggara.

"Karena bagaimanapun juga, kualitas pendidikan yang baik akan menghasilkan generasi bangsa yang lebih baik," katanya dalam diskusi pendidikan di Gedung Balai Kota Jakarta Timur, Selasa (3/5).

Menurut Indra, ada beberapa hal yang masih perlu mendapat perhatian pemerintah agar pelaksanaan UNBK di seluruh Indonesia dapat tercapai.

"Pemerintah harus mengawasi dan memastikan pemerintah daerah mengalokasikan anggaran sesuai dengan ketentuan undang-undang. Saya yakin, jika alokasi anggaran pendidikan diperuntukkan dengan benar maka persoalan UNBK bisa diatasi," jelasnya.

Indra mencontohkan, DKI Jakarta yang menjadi barometer pelaksanaan UNBK belum mampu menerapkannya seratus persen. Berdasarkan data Dinas Pendidikan DKI, peserta UNBK tahun 2016 ini sebanyak 63.883 siswa dari 203 SMA, 167 SMK dan 10 SMA. Sementara peserta Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) sebanyak 78.070 siswa.

"Di seluruh Indonesia, dari 55 ribu sekolah SMA/SMK, hanya 4.400 yang ikut UNBK, atau tidak sampai satu persen," katanya.

Untuk mendorong agar seluruh sekolah mampu melaksanakan UNBK, satu-satunya jalan adalah membereskan persoalan infrastruktur, terutama sarana penunjang ujian. Hal ini cukup sulit diterapkan di daerah, lantaran Pemerintah Daerah hanya sedikit menganggarkan APBD untuk pendidikan.

Selain itu, sebagian besar daerah tidak memenuhi kewajiban untuk mengalokasikan 20 persen APBD untuk pendidikan. Daerah juga dinilai miskin inovasi dalam pengembangan program pendidikan sehingga menjadi ganjalan serius dalam kemajuan pendidikan nasional. Bahkan Pemprov DKI yang menjadi ibu kota hanya mengalokasikan 18 persen APBD untuk pendidikan.

"Selain anggaran untuk pendidikan sangat rendah, mitra pemerintah daerah hanya penjual buku dan  kontraktor rehab sekolah. Mereka tidak memikirkan pengadaan teknologi untuk inovasi pendidikan," demikian Indra. [wah]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya